Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan dan Konsumsi TTD pada Remaja Putri

Authors

  • Giovanni Agnis Mayguspin Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Listyani Hidayati Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Susi Dyah Puspowati Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Sudrajah Warajati Kisnawaty Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Anemia Remaja, Pendidikan Gizi, Pengetahuan Gizi, Tablet Tambah Darah

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin dalam tubuh sehingga menyebabkan kapasitas darah yang dibawa oksigen ke jaringan tubuh menurun. Remaja putri memiliki risiko yang lebih besar terkena anemia yang dibuktikan dengan tingginya prevalensi anemia. Pendidikan gizi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri di Kabupaten Sukoharjo. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain Cluster Randomized Trials (CRTs) dengan pengambilan sampel secara multistage sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini masing-masing sebanyak 99 remaja putri pada kelompok perlakuan dan 101 remaja putri pada kelompok kontrol. Pendidikan diberikan secara online selama satu bulan sebanyak 6 kali pertemuan melalui link youtube dan whatsapp group dengan masa refleksi 1 bulan. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi dengan media pendidikan berupa video dan narasi powerpoint. Data pengetahuan diambil menggunakan kuesioner pre dan post test sedangkan data konsumsi TTD diambil menggunakan pengisian SQ-FFQ yang divalidasi ulang dengan wawancara secara langsung kepada subjek penelitian. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok pelakuan kategori pengetahuan baik mengalami kenaikan sebesar 17% dibuktikan dengan hasil pre-test 20,5% dan post-test 37,5%, sedangkan kelompok kontrol mengalami penurunan kategori pengetahuan baik sebesar 3,5% dibuktikan dengan hasil pre-test 28,0% dan post-test 24,5%. Konsumsi TTD kategori patuh terjadi kenaikan sebesar 11% pada kelompok perlakuan dibuktikan dengan hasil pre-test 13% dan post-test 24% sedangkan kelompok kontrol terjadi penurunan kategori patuh sebesar 9% dibuktikan dengan hasil pre-test 21,5% dan post-test 12,5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan konsumsi TTD dibuktikan dengan nilai pvalue 0,041 (pengetahuan) dan 0,000 (konsumsi TTD). Saran berdasarkan penelitian ini adalah diharapkan remaja putri dapat secara rutin untuk mengonsumsi TTD dan metode pendidikan gizi secara online diterapkan disekolah sehingga dapat menurunkan pravelensi anemia di Kabupaten Sukoharjo.

References

[1] W. H. Organization, The global prevalence of anaemia in 2011. World Health Organization, 2015.
[2] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018. 2018.
[3] D. K. Sukoharjo, “Profil Kesehatan Sukoharjo,” Dinas Kesehatan, 2015. https://dkk.sukoharjokab.go.id/pages/profil-dinkes-kab.-sukoharjo.
[4] M. D. Rizki and M. S. Dasuki, “Hubungan Antara Asupan Zink dengan Anemia pada Remaja di Sukoharjo, Jawa Tengah.” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017.
[5] F. A. Rahmawati and I. L. Hidayati, “Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dan Pola Makan Dengan Kejadian Suspek Anemia Pada Remaja Putri Di Kabupaten Sukoharjo.” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2021.
[6] W. H. Organization, “Prevention of iron deficiency anaemia in adolescents,” WHO Regional Office for South-East Asia, 2011.
[7] E. Y. Endah Yulianingsih and H. S. P. Hasnawatty Surya Porouw, “Risk Factor Determination Of Anemia Event In Adolescent Princess In The Working Area Of Puskesmas Kota Selatan,” J. Ners Kebidanan Indones. (Indonesian J. Nurs. Midwifery, vol. 8, no. 3, pp. 194–205, 2020.
[8] K. A. Putra, Z. Munir, and W. N. Siam, “Hubungan Kepatuhan Minum Tablet Fe dengan Kejadian Anemia (Hb) pada Remaja Putri Di SMP Negeri 1 Tapen Kabupaten Bondowoso,” J. Keperawatan Prof., vol. 8, no. 1, pp. 49–61, 2020.
[9] D. Sanou and I. Ngnie-Teta, “Risk factors for anemia in preschool children in sub- Saharan Africa,” 2012.
[10] M. F. Shaka and Y. A. Wondimagegne, “Anemia, a moderate public health concern among adolescents in South Ethiopia,” PLoS One, vol. 13, no. 7, p. e0191467, 2018.
[11] K. K. RI, Pedoman, Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Subur (WUS). Jakarta: Direktorat Jenderal Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, 2018.
[12] N. S, Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
[13] K. Murnariswari, R. Nuzrina, L. P. Dewanti, and N. Nadiyah, “HUBUNGAN SIKAP DAN PENGETAHUAN SISWI TERHADAP KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH,” J. Ris. GIZI, vol. 9, no. 1, pp. 22–27, 2021.
[14] F. Fairuza, “Hubungan Pengetahuan, Sikap, Status Gizi Dan Frekuensi Makan Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Akademi Kebidanan Salsabila Serang,” J. Ilm. Kesehat. Delima, vol. 2, no. 2, pp. 34–42, 2018.
[15] S. Laksmita and H. Yenie, “Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia dengan Kejadian Anemia di Kabupaten,” J. Ilm. Keperawatan Sai Betik, vol. 14, no. 1, pp. 104–107, 2018.
[16] M. O. Jalambo, R. Sharif, I. A. Naser, and N. A. Karim, “Improvement in knowledge, attitude and practice of iron deficiency anaemia among iron-deficient female adolescents after nutritional educational intervention,” Glob. J. Health Sci., vol. 9, no. 7, pp. 15–23, 2017.
[17] S. Phillips et al., “Feasibility of an mHealth self-management intervention for children and adolescents with sickle cell disease and their families.,” Translational behavioral medicine, vol. 11, no. 3. pp. 724–732, 2021, doi: 10.1093/tbm/ibaa132.
[18] C. Zaddana, L. Indriani, N. M. Nurdin, and M. O. Sembiring, “Pengaruh edukasi gizi dan pemberian tablet tambah darah (TTD) terhadap kenaikan kadar hemoglobin remaja putri,” FITOFARMAKA J. Ilm. Farm., vol. 9, no. 2, pp. 131–137, 2019.
[19] A. L. Ningsih and M. Srimiati, “Pengaruh Frekuensi Pendidikan Gizi Dengan Media Video Motion Graphic Tentang Anemia Terhadap Pengetahuan Dan Pola Konsumsi Siswi Sman 72 Jakarta Utara,” J. Andaliman J. Gizi Pangan, Klin. dan Masy. , vol. 1, no. 1, 2018.
[20] I. A. Rokhmawati, “Efek Penyuluhan Gizi dengan Media Leaflet terhadap Tingkat Pengetahuan tentang Anemia pada Remaja Putri di SMP Kristen 1 Surakarta,” Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
[21] Y. I. Balc?, A. Karabulut, D. Gürses, and I. E. Çövüt, “Prevalence and risk factors of anemia among adolescents in Denizli, Turkey,” Iran. J. Pediatr., vol. 22, no. 1, p. 77, 2012.
[22] A. Basith, R. Agustina, and N. Diani, “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri,” Dunia Keperawatan J. Keperawatan dan Kesehat., vol. 5, no. 1, pp. 1–10, 2017.
[23] I. Ekasanti, A. C. Adi, M. Yono, and M. A. Isfandiari, “Determinants of Anemia among Early Adolescent Girls in Kendari City,” Amerta Nutr., vol. 4, no. 4, pp. 271– 279, 2020.
[24] Z. Shaluhiyah, A. Kusumawati, R. Indraswari, B. Widjanarko, and B. T. Husodo, “Pengetahuan, sikap dan praktik ibu dalam pemberian makanan sehat keluarga di Kota Semarang,” J. Gizi Indones. (The Indones. J. Nutr. , vol. 8, no. 2, pp. 92–101, 2020.
[25] J. K. Spendlove, S. E. Heaney, J. A. Gifford, T. Prvan, G. S. Denyer, and H. T. O’Connor, “Evaluation of general nutrition knowledge in elite Australian athletes,” Br. J. Nutr., vol. 107, no. 12, pp. 1871–1880, 2012.
[26] A. Tiyuri, M. Torshizi, T. Akbari, and A. Tiyuri, “Knowledge and practice of secondary girl students of birjand in relation to iron deficiency anemia and ironsupplementation in 2015,” Heal. Dev. J., vol. 6, no. 2, pp. 161–170, 2017.
[27] F. N. Kusnadi, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri,” J. Med. Hutama, vol. 3, no. 01 Oktober, pp. 1293–1298, 2021.
[28] V. Sharma and V. Singh, “Impact assessment of nutrition education programme on nutritional status of adolescent girls,” J. Nutr. Food Sci, vol. 7, no. 3, pp. 1–5, 2017.
[29] N. Angadi and A. Ranjitha, “Knowledge, attitude, and practice about anemia among adolescent girls in urban slums of Davangere City, Karnataka,” Int J Med Sci Public Heal., vol. 5, no. 3, pp. 416–419, 2016.
[30] A. E. Vardanjani, M. Reisi, H. Javadzade, Z. G. Pour, and E. Tavassoli, “The Effect of nutrition education on knowledge, attitude, and performance about junk food consumption among students of female primary schools,” J. Educ. Health Promot., vol. 4, 2015.
[31] L. lu atul Khodijah, S. A. Nugraheni, and A. Kartini, “Pengaruh pendidikan gizi metode peer educator terhadap perubahan perilaku remaja putri pada pencegahan anemia defisiensi besi di kota semarang (Studi di 2 SMK Negeri Kota Semarang),” J. Kesehat. Masy., vol. 6, no. 4, pp. 206–213, 2018.
[32] D. Noverina, L. P. Dewanti, and L. Sitoayu, “Pengaruh explanation video terhadap pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah di SMPN 65 Jakarta Utara,” Darussalam Nutr. J., vol. 4, no. 1, pp. 35–43, 2020.
[33] A. Ahmady, H. Hapzah, and D. Mariana, “Penyuluhan gizi dan pemberian tablet besi terhadap pengetahuan dan kadar hemoglobin siswi sekolah menengah atas negeri di Mamuju,” J. Kesehat. Manarang, vol. 2, no. 1, pp. 15–20, 2017.
[34] N. S, Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
[35] S. Syakir, “Pengaruh intervensi penyuluhan gizi dengan media animasi terhadap perubahan pengetahuan dan sikap tentang anemia pada remaja putri,” ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan), vol. 3, no. 1, pp. 18–25, 2018.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Mayguspin, G. A., Hidayati, L., Puspowati, S. D., & Kisnawaty, S. W. (2023). Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan dan Konsumsi TTD pada Remaja Putri. Prosiding University Research Colloquium, 693–705. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2492