Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Total Hip Replacement Sinistra dengan Infrared, Massage Gun, dan Terapi Latihan

Authors

  • Farid Rahman Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Zannuba Alifah Chafsoh Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Annida Fathya Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Ferry Teguh Wibowo Klinik Physiobuild Ngawi
  • Ilham Setya Budi RSUD M. Sani Kepulauan Riau

Keywords:

Total Hip Replacement, Fisioterapi, Infrared, Massage Gun, Terapi Latihan

Abstract

Hip Joint merupakan sendi yang berperan sebagai sendi multi-axial, dan ball and socket di mana tubuh bagian atas seimbang selama berdiri dan berjalan. Keseimbangan dan stabilitas yang diberikan memungkinkan gerakan yang dilakukan selama beraktivitas sehari-hari. Hip joint dapat bergerak pada gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, internal rotasi, dan eksternal rotasi. Sendi hip seringkali mengalami beberapa masalah baik yang bersifat degenerative maupun non-degeneratif, seperti fracture, dan osteoarthritis pada hip. Total Hip Replacement (THR) adalah salah satu operasi penangan yang paling hemat biaya dan sukses secara konsisten. THR merupakan salah satu bentuk operasi untuk mengganti sendi dengan protase pada hip joint yang diharapkan dapat menghasilkan penghilang rasa sakit, pemulihan fungsional, dan peningkatan kualitas hidup. Pada pasien post THR terjadi perubahan fungsi sendi dan otot serta ligamen karena kekuatan yang menurun. Selain itu juga timbul rasa nyeri dan keterbatasan gerak pasca operasi. Keterbatasan gerak yang dialami pasien post THR dapat mengganggu aktivitas fungsional serta gaya berjalan sampai dua tahun setelah operasi. Program Fisioterapi dalam kasus THR dapat meningkatkan mobilitas pasien, membantu mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat post THR. Pengukuran yang dilakukan menggunakan NRS, MMT, Goniometer, dan Midline untuk mengetahui perkembangan subjek. Melalui metode rancangan studi kasus tunggal, pasien dalam penelitian ini telah mengisi informed consent untuk dijadikan subjek dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek manajemen fisioterapi pada kondisi post operasi THR dengan infrared, massage gun , dan terapi latihan. Pada penelitian ini penulis mendapatkan hasil berupa penurunan nyeri, penurunan oedema, peningkatan lingkup gerak sendi, dan tidak adanya peningkatan pada kekuatan otot.

References

[1] L. Liu et al., “Total hip arthroplasty for intertrochanteric fracture fixation failure,” Eur. J. Med. Res., vol. 24, no. 1, pp. 1–7, 2019, doi: 10.1186/s40001-019-0398-1.
[2] X. W. Liu, Y. Zi, L. B. Xiang, and Y. Wang, “Total hip arthroplasty: A review of advances, advantages and limitations,” Int. J. Clin. Exp. Med. , vol. 8, no. 1, pp. 27–36, 2015.
[3] J. T. Evans, J. P. Evans, R. W. Walker, A. W. Blom, M. R. Whitehouse, and A. Sayers, “How long does a hip replacement last? A systematic review and meta-analysis of case series and national registry reports with more than 15 years of follow-up,” Lancet (London, England) , vol. 393, no. 10172, pp. 647–654, 2019, doi: 10.1016/S0140- 6736(18)31665-9.
[4] J.-M. Lee, “The Current Concepts of Total Hip Arthroplasty,” Hip Pelvis, vol. 28, no. 4, p. 191, 2016, doi: 10.5371/hp.2016.28.4.191.
[5] K. Caroline and C. Lynn Allen, Terapi Latihan “Dasar dan Teknik” , Edisi 6, Vol 2, Terjemahan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2014.
[6] C. R. Galia, C. V. Diesel, M. R. Guimarães, and T. A. Ribeiro, “Total hip arthroplasty: a still evolving technique,” Rev. Bras. Ortop. (English Ed. , vol. 52, no. 5, pp. 521–527, 2017, doi: 10.1016/j.rboe.2016.09.011.
[7] K. C. Madara, A. Marmon, M. Aljehani, A. Hunter-Giordano, J. Zeni Jr, and L. Raisis, “Progressive Rehabilitation After Total Hip Arthroplasty: a Pilot and Feasibility Study,” Int. J. Sports Phys. Ther. , vol. 14, no. 4, pp. 564–581, 2019, doi: 10.26603/ijspt20190564.ID: PMC6670053.
[8] C. L. Coulter, J. M. Scarvell, T. M. Neeman, and P. N. Smith, “Physiotherapist-directed rehabilitation exercises in the outpatient or home setting improve strength, gait speed and cadence after elective total hip replacement: A systematic review,” J. Physiother., vol. 59, no. 4, pp. 219–226, 2013, doi: 10.1016/S1836-9553(13)70198-X.9553(13)70198-X
[9] Singh, J., 2012. Textbook of Electrotherapy. Second Edition ed. New Delhi, India: Jaypee Brothers Medical Publishers, 2016.
[10]A. Konrad, C. Glashüttner, M. M. Reiner, D. Bernsteiner, and M. Tilp, “The acute effects of a percussive massage treatment with a hypervolt device on plantar flexor muscles? range of motion and performance,” J. Sport. Sci. Med. , vol. 19, no. 4, pp. 690–694, 2020.
[11] A. M. Khairunissa and E. B. Prasetyo, “Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi „Total Hip Replacement? Dengan Modal Infra Merah Dan Terapi Latihan Di Rs Orthopedi Dr. R. Soeharso Surakarta,” Pena J. Ilmu Pengetah. dan Teknol. , vol. 34, no. 2, p. 40, 2020, doi: 10.31941/jurnalpena.v34i2.1211.
[12] K. Caroline and C. Lynn Allen, Terapi Latihan “Dasar dan Teknik” , Edisi 6, Vol 1, Terjemahan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2014.
[13] A. Alfajri and S. Amanati, “Pengaruh Terapi Latihan Pada Post Total HIP,” J. Fisioter. dan Rehabil., vol. 2, no. 1, pp. 42–51, 2018.rapi dan Rehabilitasi, Volume Vol. 2 No. 1,pp. 42-51.
[14] P. L. Mustiko and A. Pristianto, “Program Exercise Therapy dan Edukasi pada Pasien Post Hip Arthroplasty di Ruang Rawat Inap RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso: A Case Report,” 2021.
[15] K. Toya et al., “Ankle positions and exercise intervals effect on the blood flow velocity in the common femoral vein during ankle pumping exercises,” J. Phys. Ther. Sci. , vol. 28, no. 2, pp. 685–688, 2016, doi: 10.1589/jpts.28.685.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Rahman, F., Chafsoh, Z. A., Fathya, A., Wibowo, F. T., & Budi, I. S. (2023). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Total Hip Replacement Sinistra dengan Infrared, Massage Gun, dan Terapi Latihan. Prosiding University Research Colloquium, 560–568. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2475