Gambaran Nilai Gizi Yogurt Buah Pisang Ambon dengan Penambahan Ekstrak Kelor

Authors

  • Dodik Luthfianto ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
  • Retno Dewi Noviyanti ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
  • Erika Nur Puspitasari ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

kelor, pisang ambon, yogurt, zat gizi

Abstract

Yogurt merupakan produk olahan susu yang sangat diminati masyarakat diberbagai kalangan usia. Yogurt memiliki beragam macam tekstur, dari tekstur yang mirip dengan  es krim bahkan beberapa produk yogurt berbentuk liquid, selain itu yogurt juga memiliki rasa khas yang sedikit asam. Yogurt mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan, namun sebagian besar yogurt dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan pencernaan. Modifikasi olahan yogurt saat ini banyak dilakukan, tujuannya adalah untuk meningkat nilai gizi dan manfaat dari bahan mentahnya dan yogurtnya. Pembuatan yogurt pisang ambon dengan substitusi daun kelor diharapkan memiliki kombinasi yang kuat karena dari kedua bahan memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kandungan zat gizi mikro (kalsium, kalium, magnesium dan zinc) pada yogurt buah pisang dengan penambahan ekstrak kelor. Metode penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan pada penelitian ini adalah konsentrasi daun kelor sebesar 6 ml, 8 ml dan 10 ml. perbandingan konsentrasi penambahan ekstrak daun kelor pada yogurt dengan variasi penambahan buah pisang ambon yaitu : perlakuan A (penambahan ekstrak daun kelor 6 ml dari volume susu sapi dan pisang ambon), perlakuan B (penambahan ekstrak daun kelor 8 ml dari volume susu sapi dan pisang ambon), perlakuan C (penambahan ekstrak daun kelor 10 ml dari volume susu sapi dan pisang ambon). Hasil penelitiannya adalah zat gizi kalium rata - rata 0,46% tertinggi sebesar 0,5%, magnesium rata-rata 78,2 ppm tertinggi sebesar 83,5 ppm, zinc rata-rata 16,95 ppm tertinggi sebesar 21,38 ppm dan kalsium rata-rata 676,37 ppm tertinggi sebesar 722,57 ppm. Kesimpulannya adalah kandungan zat gizi kalium magnesium, dan zinc tertinggi pada perlakuan dengan penambahan ekstrak daun kelor 10 ml. Kandungan kalsium, tertinggi pada perlakuan dengan penambahan ekstrak kelor 6 ml.

References

[1] Istianah, N., Wardani, A. K., & Sriherfyna, F. H, „?Teknologi Bioproses”, Malang, Universitas Brawijaya Press, 2018.
[2] Wakhidah, Nur, Godras, JM., dan Utami, R, “Yogurt Susu Sapi Segar Dengan Penambahan Ekstrak Ampas Jahe”, Proceeding Biology Education Conference, 278–84, 2017.
[3] Saputri, L., Tari, A. I. N., dan Hartati, S, “Performa Kesehatan Tikus Sprague dawley Akibat Pemberian Yogurt Prebiotik sebagai Antidiare”, Jurnal Ilmiah Teknosains, vol 4 no 2, pp 108. https://doi.org/10.26877/jitek.v4i2.2704, 2019.
[4] Hartono, E. F., Iriyanti, N., dan Suhermiyati, S, “Efek Penggunaan Sinbiotik Terhadap Kondisi Miklofora dan Histologi Usus Ayam Sentul Jantan”, Jurnal Agripet, vol 16 no 2, pp 97. https://doi.org/10.17969/agripet.v16i2.5179, 2016.
[5] Zulaikhah, SR., dan Fitria, R, “Pengaruh Penambahan Sari Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca) Sebagai Perisa Alami Terhadap Warna, Total Padatan Terlarut Dan Sifat Organoleptik Yogurt”, Jurnal Sain Peternakan Indonesia, vol 15 no 4, pp 434–40. https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.4.434-440, 2020.
[6] Augustyn, GH, “Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Karakteristik Organoleptik Dan Kimia Biskuit Mocaf”, Jurnal Teknologi Pertanian, vol 6 no 2, pp 52–58, 2017.
[7] Falowo, AB, “Multi-Functional Application of Moringa oleifera Lam. in Nutrition and Animal Food Products: A Review”, Food Research International , 106, pp 317–34, 2018.
[8] Winarti, S, “Makanan Fungsional”, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010.
[9] Hasruddin, dan Pratiwi, N, “Mikrobiologi Industri”. Bandung, Alfabeta, 2015.
[10]Andina, F.D., Nirmasari, C. and Widayati, W, “Perbedaan Kadar HB Sebelum dan Sesudah Pemberian Pisang Ambon pada Ibu Hamil dengan Anemia”, Indonesian Journal of Midwivery (IJM) . vol 1 no 2, 2018
[11] Angelina, CS., Reni, Y., dan Pranata, FS, “Peningkatan Nilai Gizi Produk Pangan Dengan Penambahan Bubuk Daun Kelor”, Jurnal Agroteknologi vol 15 no 01, pp 79. https://doi.org/10.19184/j-agt.v15i01.22089, 2021.
[12] Moyo, B., Masika, P. J., Hugo, A. and Muchenje, V, “Nutritional characterization of Moringa oleifera Lam Leaves. African J. of Biotech. vol 10 no 60, pp 12925-12933, 2011.
[13] Bey, H, “All Things Moringa: The Story of an Amazing Tree of Life [Internet]”, Available from: www.allthingsmoringa.com, 2010.
[14] Algafari, B.M dan Muh. Sofi, “Analisis Kandungan Mineral Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Menggunakan Spektrofotometer XRF (XRay Fluoroscence)”, Akta Kimia Indonesia vol 3 no 1, pp 104-111, 2018.
[15] Rochmawati, D., Effendi, H dan Hamdani, S, “Pengembangan Metode Analisis Kadar Kalium Dalam Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dengan Metode Konduktometri”, Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba, 591–95, 2015.
[16] Ringga, NWA, “Gambaran kadar Kalsium Pada Daun kelor (Moringa Oleifera Lam) dan Susu Sapi Segar Menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spektophotometry)”, Karya Tulis Ilmiah, 2018.
[17] Karina Janneta Sukarno, Sylvia, R., Marunduh., Damajanty, HC, “Pangemanan. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara”, Jurnal Kedokteran Klinik (JKK) , vol 1 no 1, 2016.
[18] Krisnadi, AD, “Kelor Super Nutrisi”, Kelorina.Com. Pusat Informasi dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia, Lembaga Swadaya Masyarakat – Media Peduli, 2014.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Luthfianto, D., Noviyanti, R. D., & Puspitasari, E. N. (2023). Gambaran Nilai Gizi Yogurt Buah Pisang Ambon dengan Penambahan Ekstrak Kelor. Prosiding University Research Colloquium, 377–383. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2454