Pengaruh Self-Talk Terhadap Peningkatan Harga Diri Pada Remaja Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Muhammadiyah di Kecamatan Gombong
Keywords:
Harga Diri, Remaja panti Asuhan, Self-TalkAbstract
Harga diri merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan remaja, jika remaja mengalami harga diri rendah maka terjadilah beberapa masalah dalam kehidupannya. Harga diri dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan terapi selftalk. Tujuan untuk mengetahui pengaruh self-talk terhadap peningkatan harga diri pada remaja panti asuhan yatim dan dhuafa Muhammadiyah di Kecamatan gombong. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan one grup pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 responden remaja putra dan putri. Proses penelitian dilakukan empat kali selama dua minggu. Analisis yang digunakan adalah uji statistik paired sample t-test. Dari 32 responden sebelum dilakukan terapi mayoritas mengalami harga diri rendah sebanyak 16 responden (53,3%) dan harga diri normal sebanyak 14 responden (46,7%), akan tetapi setelah dilakukan terapi mayoritas mengalami harga diri normal sebanyak 25 responden (83,3%) dan harga diri rendah sebanyak 5 responden (16,7%). Uji statistic menunjukkan pengaruh self-talk terhadap harga diri sebelum dan sesudah dilakukan terapi dengan nilai signifikan p-value = 0,000 (sig<0.05). Terdapat pengaruh yang signifikan antara harga diri sebelum dan sesudah diberikan terapi. Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Muhammadiyah Gombong diharapkan dapat menjadikan terapi self-talk sebagai kegiatan rutin dalam meningkatkan kesehatan mental.
References
[2] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja,” 2015.
[3] R. Y. Pratiwi, “Kesehatan Remaja di Indonesia,” 2013, [Online]. Available: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kesehatan-remaja-diindonesia.
[4] I. A. R. Tricahyani and P. N. Widiasavitri, “Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal di Panti Asuhan Kota Denpasar,” vol. 3, no. 3, pp. 542–550, 2016.
[5] A. Q. Shaleh, Sokolova, I. V, and I. Muhsin, Kepribadian Anak. Jakarta: Katahati, 2014.
[6] Menteri Sosial, “Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia,” 2011.
[7] M. P. Rinmalae, T. Regaletha A. L, and J. Marlin Y Benu, “Harga Diri dan Penerimaan Diri Remaja Akhir di Panti Asuhan Sonaf Maneka Kelurahan Lasiana Kota Kupang,” J. Heal. Behav. Sci. Vol.1, No.4, December 2019, pp. 199~206, 2019.
[8] R. B. Burns, Konsep Diri : Teori, Pengukuran, Perkembangan, Perilaku. Jakarta, 1993.
[9] S. Lannakita, “Hubungan Antara Self-Esteem dan Preferensi Pemilihan Pasangan Hidup Pada Wanita Dewasa Muda di JABODETABEK,” 2012.
[10] K. B. Hidayati and M. Farid, “Konsep Diri, Adversity Quotient dan Penyesuaian Diri pada Remaja,” J. Psikol. Indones., vol. V, no. 2, pp. 137–144, 2016, [Online]. Available: http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/view/730/659.
[11] D. N. Asri and Sunarto, “Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri remaja (Studi Kualitatif Pada Siswa SMPN 6 Kota Madiun ),” J. Konseling Gusjigang, vol. 6, no. 1, pp. 1–11, 2021.
[12] M. N. Gufron and R. Risnawitaq, Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
[13] E. Marwati, N. Prihartanti, and W. S. Hertinjung, “Pelatihan Berpikir Optimis Untuk Meningkatkan Harga Diri Pada Remaja Di Panti Asuhan,” Indigenous, vol. 1, no. 1, pp. 23–31, 2016.
[14] B. Febriana, S. Poeranto, and R. E. Kapti, “Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap Peningkatan Harga Diri Remaja,” J. Kesehat. Mesencephalon, vol. 2, no. 4, pp. 73– 84, 2016, doi: 10.36053/mesencephalon.v2i4.5.
[15] K. Haryanti, E. T. Reinaldi, W. Hapsari, P. L. Fera, and S. P. P. Wijiasih, “Efektivitas Pelatihan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kepercayaan Diri dan Harga Diri Pada Remaja Panti Asuhan,” Vitasphere, vol. 1, no. 1, p. 49, 2020, doi: 10.24167/vit.v1i1.2969.
[16] I. Marhani, R. Sahrani, and S. Monika, “Efektivitas Pelatihan Self-Talk Untuk Meningkatkan Harga Diri Remaja Korban BULLYING (Studi pada Siswa SMP X Pasar Minggu),” Inspiratif Pendidik. , vol. 7, no. 1, p. 11, 2018, doi: 10.24252/ip.v7i1.4929.
[17] R. C. Safitri, “Konseling Kelompok Dengan Teknik Self-Talk Dalam Lampung Tengah,” Skripsi, 2021.
[18] A. Ibrahim, A. H. Alang, Madi, Bahrudin, M. A. Ahmad, and Darwati, Metodologi Penelitian. Jakarta: Gunadarma Ilmu, 2018.
[19] Sururi, M. Muharik, and Muslikhah, “Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dan Aktualisasi Diri Dengan Harga Diri Remaja Panti Asuhan Di Purbalingga,” Empati-Jurnal Bimbing. dan Konseling, vol. 7 (1), pp. 36–42, 2020.
[20] G. R. Lete, F. H. D. Kusuma, and Y. Rosdiana, “Hubungan Antara Harga Diri dengan Resiliensi Remaja di Bhakti Luhur Malang,” Nurs. News Univ. Tribhuwana Tunggadewi Malang, vol. 4, no. 1, pp. 20–28, 2019.
[21] Agustiningsi, Nia, F. Rohmi, and Y. E. Rahayu., “Hubungan Body Image Dengan Harga Diri Pada Remaja Putri Usia 16-18 Tahun,” J. Ilmu Kesehat., vol. 8 (2), 2020.
[22] D. P. Schmitt, A. E. Long, A. McPhearson, K. O’Brien, B. Remmert, and S. H. Shah, “Personality and gender differences in global perspective,” Int. J. Psychol., vol. 52, pp. 45–56, 2017, doi: 10.1002/ijop.12265.
[23] R. Sovitriana, Kajian GENDER Dalam TINJAUAN Psikologi , vol. 13, no. April. 2020.
[24] desi, “Membangun Identitas Anak Remaja Dalam Menghadapi Masalahnya Sendiri,” 2021, [Online]. Available: http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/3f4qe.
[25] S. Krauss, U. Orth, and R. W. Robins, “Family Environment and Self-Esteem Development : Longitudinal Study from Age 10 to 16,” vol. 119, no. 2, pp. 457–478, 2021, doi: 10.1037/pspp0000263.Family.
[26] E. Erikson, Childhood and Society. New York: Norton, 1950.
[27] A. Ediati, “Profil Problem Emosi/ Perilaku Pada Remaja Pelajar SMP-SMA Di Kota Semarang,” J. Psikol. Undip, vol. 14, no. 2, pp. 190–198, 2015, doi: 10.14710/jpu.14.2.190-198.
[28] R. Khotimah, C. Radjah, and D. Handarini, “Hubungan Antara Konsep Diri Akademik, Efikasi Diri Akademik, Harga Diri Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Smp Negeri Di Kota Malang,” J. Kaji. Bimbing. dan Konseling, vol. 1, no. 2, pp. 60–67, 2016, doi: 10.17977/um001v1i22016p060.
[29] R. Y. Afif and A. Listiara, “Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Asertivitas Pada Remaja Di Sma Islam Sultan Agung 1 Semarang,” J. Empati, vol. 7, no. 2, pp. 9–17, 2018.
[30] M. S. Putri, “Penerimaan Diri Pada Remaja Putri Yang Tinggal di Panti Asuhan Darul Aitam Medan,” 2018.
[31] N. Rifai, “Penyesuaian Diri pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan (Study Kasus Pada Remaja Yang Tinggal di Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah Klaten),” Skripsi, pp. 1–21, 2015.
[32] M. Fatimah, “Efektivitas Teknik Self Talk Untuk Menurunkan Stres Remaja,” Psikol. Dan Kesehat. Univ. Islam Negeri Sunan Ampel , pp. 1–109, 2019, [Online]. Available: http://digilib.uinsby.ac.id/34616/1/Marini Fatimah AN_J71215066.pdf.
[33] N. Wahyuni, “Penerapan Teknik Self Talk Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Di SMP Negeri 18 Makassar,” J. Chem. Inf. Model. , no. 9, p. 13, 2020, [Online]. Available: http://eprints.unm.ac.id/19079/1/JURNAL NUR WAHYUNI- 1644041019.pdf.
[34] Semira Zikri Anggina, “Self Talk Positif Untuk Menurunkan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa,” Skripsi, 2018.
[35] K. Mulyasari, “Efektivitas Self-Talk Skill Terhadap Stres Pada Anak Usia Sekolah Kelas 4 di SD Muhammadiyah 08 Dau-Malang,” 2015.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Citra Ayu Salma Fuaida, Tri Sumarsih, Arnika Dwi Asti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.