Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pelaksanaan Footcare pada Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Puring

Authors

  • Aprilia Irna Kuswanti Universitas Muhammadiyah Gombong
  • E Ernawati Universitas Muhammadiyah Gombong
  • Rina Saraswati Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Diabetes Mellitus, Dukungan Keluarga, Footcare

Abstract

Penyakit DM merupakan penyakit tidak menular, berdasarkan data dari Puskesmas Puring jumlah penderita yang aktif mengikuti Prolanis sebanyak 48 penderita. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya ulkus diabetik, hal ini dapat dicegah dengan cara melakukan footcare. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi praktik footcare adalah dukungan keluarga, dukungan yang baik dapat memberikan pengaruh positif pada penderita seperti meningkatkan semangat dalam melakukan footcare. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan footcare pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Puring. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 48 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dukungan keluarga dan footcare. Analisis uji statistik penelitian ini menggunakan spearman rank. Dukungan keluarga sebagian besar memiliki kategori baik sebanyak 30 responden (62.5%), dan footcare sebagian besar memiliki kategori cukup sebanyak 27 responden (56.3%). Hasil analisis uji statistik didapatkan nilai p-value 0.025 (< 0.05). Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan pelaksanaan footcare pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Puring. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti tentang bagaimana pengetahuan keluarga terhadap pelaksanaan footcare pada penderita diabetes mellitus

References

[1] K. RI, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. 2021.
[2] N. Syamsiyah, Berdamai dengan Diabetes. Bumi Medika, 2019.
[3] R. Bilous and R. Donelly, Buku Pegangan Diabetes, Ke-4. Bumi Medika, 2014.
[4] IDF, Diabetes and Ramadan: Practical Guidelines 2021. International Diabetes Federation and DAR International Alliance, 2021.
[5] Infodatin, Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Melitus. Kementrian Kesehatan RI, 2020.
[6] D. Jateng, “Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019,” 2020.
[7] D. K. Kebumen, Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2020. https://kesehatanppkb.kebumenkab.go.id/index.php/web/download_process/71, 2020.
[8] Supriyadi, Panduan Praktis Skrining Kaki Diabetes Melitus. CV Budi Utama, 2017.
[9] M. A. Nies and M. McEwen, Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga. Elsevier, 2019.
[10] C. B. Rosdahl and M. T. Kowalski, Buku Ajar Keperawatan Dasar, Edisi ke-1. EGC, 2015.
[11] B. Purwanto, SPA Kaki Diabetik (Layanan Estetika pada Kaki Penderita Kencing Manis). Gava Media, 2014.
[12] S. Damayanti, Diabetes Mellitus dan Pelaksanaan Keperawatan. Nuha Medika, 2019.
[13] R. Amelia, “Hubungan Perilaku Perawatan Kaki dengan Terjadinya Komplikasi Luka Kaki Diabetes pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Tuntungan Kota Medan,” Talent. Conf. Ser. Trop. Med. , vol. 1, no. 1, pp. 124–131, 2018, doi: https://doi.org/10.32734/tm.v1i1.56.
[14] N. Jannah and A. Uprianingsih, “Pengaruh Perawatan Kaki Terhadap Pencegahan Ulkus Kaki Diabetik Di Kota Bima,” Pros. Semin. Nas. UNIMUS, vol. 3, pp. 400– 405, 2020.
[15] S. A. Ayu, “Hubungan Perawatan Kaki dengan Kejadian Luka Kaki pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2015,” J.Kesehat. Holistik, vol. 11, no. 2, pp. 95–100, 2017.
[16] S. C. Smeltzer and B. G. Bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC, 2013.
[17] Srimiyati, “Pengetahuan Pencegahan Kaki Diabetik Penderita Diabetes Melitus Berpengaruh terhadap Perawatan Kaki,” Medisains, vol. 16, no. 2, pp. 76–82, 2018, doi: http://dx.doi.org/10.30595/medisains.v16i2.2721.
[18] V. Y. Putri, R. L. Indra, and S. Erianti, “Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perawatan Kaki pada Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Rejosari, Propinsi Riau,” J. Cakrawala Promkes, vol. 2, no. 2, pp. 87–95, 2020, doi: https://doi.org/10.12928/promkes.v2i2.1777.
[19] E. J. Kim and K. S. Han, “Factors related to self-care behaviours among patients with diabetic foot ulcers,” J. Clin. Nurs., vol. 29, no. 9–10, pp. 1712–1722, 2020, doi: 10.1111/jocn.15215.
[20] I. M. H. Rahmawati and I. Rosyidah, Modul Terapi Family Psicoeducation (FPE) untuk Keluarga. Media Nusa Creative, 2020.
[21] B. Yulianto, Perilaku Penggunaan APD sebagai Alternatif Meningkatkan Kinerja Karyawan yang Terpapar Bising Intensitas Tinggi . Scopindo Media Pustaka, 2020.
[22] P. L. Sianturi, “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Padang Bulan Medan,” Universitas Sumatera Utara, 2018.
[23] K. K. Dharma, Metodologi Penelitian Keperawatan. Trans Info Media, 2011.
[24] A. Yanto and D. Setyawati, “Dukungan Keluarga pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kota Semarang,” Pros. Semin. Nas. Int., vol. 1, no. 1, pp. 45–49, 2017, [Online]. Available: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/download/2839/2759.
[25] P. L. Sianturi, “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Padang Bulan Medan,” Universitas Sumatera Utara, 2018.
[26] A. Dawan, “Gambaran Dukungan Keluarga dan Kemandirian Lansia dengan Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018.
[27] B. Pudyasti and Sugiyanto, “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet pada Pasien Lansia Penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Minggir Sleman Yogyakarta,” Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta, 2017.
[28] A. V. Bangun, G. Jatnika, and Herlina, “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2,” J. Ilmu Keperawatan Med. Bedah, vol. 3, no. 1, pp. 1–76, 2020.
[29] R. Y. Amry, “Efektivitas Penggunaan Metode Pendidik Teman Sebaya dalam Meningkatkan Pengetahuan Pencegahan Komplikasi Kaki Diabetes di Puskesmas Bangyntapan 3 Bantul,” Nurs. Sci. J., vol. 1, no. 2, pp. 20–27, 2020, doi: https://doi.org/10.53510/nsj.v1i2.27.
[30] U. H. Fata, N. Wulandari, and L. Trijayanti, “Pengetahuan dan Sikap tentang Perawatan Kaki Diabetes pada Penderita Diabetes Mellitus,” J. Keperawatan, vol. 12, no. 1, pp. 101–106, 2020, doi: https://doi.org/https://doi.org/10.32583/keperawatan.v12i1.684.
[31] R. Maulida, C. E. Fayung, and A. Hermino, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-Care Perawatan Kaki pada Diabetes Melitus Tipe 2: Literatur Review,” Proceeding Sari Mulia Univ. Nurs. Natl. Semin. , pp. 211–222, 2020, [Online]. Available: https://ocs.unism.ac.id/index.php/PROKEP/article/download/203/121.
[32] Efriliana, N. Diani, and H. Setiawan, “Karakteristik Pasien Diabetes Melitus dengan Pengetahuan tentang Perawatan Kaki Diabetes Mellitus,” J. Kebidanan dan Keperawatan, vol. 9, no. 1, pp. 135–144, 2018, [Online]. Available: https://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id/index.php/dksm/article/view/314/242.
[33] F. Azizah, D. Agung, R. P. Astuti, and S. Boys, “Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus tentang Faktor Resiko Terjadinya Ulkus Diabetes pada Kaki di Wilayah Kerja Puskesmas Dander Kabupaten Bojonegoro,” J. Ilm. Ilmu Kebidanan dan Keperawatan, vol. 13, no. 1, pp. 1–8, 2022, [Online]. Available: http://ejournal.rajekwesi.ac.id/index.php/jurnal-penelitiankesehatan/ article/download/339/239/651.
[34] A. D. Kurnia, N. L. Masruroh, N. Melizza, Y. Bekti, Prasetyo, and C. I. Setyowati, “Efektivitas Perawatan Kaki terhadap Gejala Neuropati Perifer pada Penderita Diabetes Mellitus dengan Michigan Neuropathy Screening Instrument,” Malahayati Nurshing J., vol. 4, no. 1, pp. 1426–1434, 2022, doi: https://doi.org/10.33024/mnj.v416.6468.
[35] H. T. N. Sen, P. J. Visudtibhan, and A. Siripitayakunkit, “Factors Related to Foot Care Behaviours Among Patients with Type 2 Diabetes Mellitus in Da Nang, Vietanam,” Ramathibodi Med. J. , vol. 42, no. 3, pp. 57–68, 2019, doi: https://doi.org/10.33165/rmj.2019.42.3.162035.
[36] M. Polikandrioti, G. Vasilopoulos, and I. Koutelekos, “Quality of Life in Diabetic Foot Ulcer: Associated Factors and the Impact of Anxiety/ Depression and Adherence to Selft-Care,” Int. J. Low. Extrem. Wounds, vol. 2, no. 1, pp. 1–15, 2020, doi: https://doi.org/10.1177/153473461990415.
[37] S. K. A. Sharoni, A. H. Rahman, H. S. Minhat, S. S. Ghazali, and M. H. A. Ong, “A Self-Efficacy Education Programme on Foot Self-Care Behavior Among Older Patients with Diabetes in a Public Long-Term Care Institution, Malaysia: a Quasi- Experimental Pilot Study,” Biomed Cent. J., vol. 3, no. 1, pp. 1–23, 2018, doi: http://dx.doi.org/10.1136/bmjopen-2016-014393.
[38] N. Jannah and A. Uprianingsih, “Optimalisasi Diabetes Self Management Education (DSME) dengan Dukungan Keluarga terhadap Pencegahan Kaki Diabetes di Kota Bima,” J. Ilm. PANNMED (Pharmacist, Anal. Nurse, Nutr. Midwivery, Environ. Dent., vol. 15, no. 3, pp. 410–414, 2020, doi: https://doi.org/10.36911/pannmed.v15i3.801.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Kuswanti, A. I., Ernawati, E., & Saraswati, R. (2023). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pelaksanaan Footcare pada Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Puring. Prosiding University Research Colloquium, 127–137. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2426