Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Daun Selada Air (Nasturtium Officinale R.Br) Berdasarkan Ketinggian Tempat Tumbuh Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

Authors

  • Adelia Fitriani Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Achmad Vandian Nur Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Khusna Santika Rahmasari Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • W Wirasti Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Keywords:

Besi, Seng, Selada air, SSA, Ketinggian tempat tumbuh

Abstract

Besi (Fe) merupakan mikromineral yang sangat diperlukan dalam darah guna pembentukan hemoglobin (Hb). Seng (Zn) merupakan zat mineral essensial yang berfungsi untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Selada air memiliki kandungan antara lain protein, kalsium, fosfor, zat besi, seng, flavonoid, fenol dan vitamin A, E, dan C. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan kadar besi dan seng daun selada air berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daun Selada Air (Nastutrium officinale,R.Br) yang diambil dari ketinggian ±519 mdpl (sampel A) dan ±734 mdpl (sampel B). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri serapan atom (SSA) pada panjang gelombang 248,3 nm (Fe) dan 231,9 (Zn). Kadar Fe dalam sampel yang diteliti yaitu sampel A sebesar 0,441 mg/100 gr dan sampel B sebesar 1,421 mg/100 gr sedangkan kadar Zn dalam sampel A sebesar 0,007 mg/100 gr dan sampel B sebesar 0,173 mg/100 gr. Dari penelitian ini diketahui bahwa kadar Fe dan Zn tertinggi terdapat pada sampel B. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa ketinggian tempat berpengaruh terhadap kadar Fe dan Zn pada tanaman.

References

[1] I. Trisnawati, “Hubungan Asupan Fe, Zinc, Vitamin C Dan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 4 Batang,” Karya ilmiah. Univeristas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
[2] D. G. M. Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat, Tabel Komposisi Pangan Indoensia 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2017.
[3] H. Rahmawati, Identifikasi Senyawa Antioksidan dalam Selada Air (Nasturtium Officinale r. br). Prosiding Rakernas Dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indoneisa, 2016.
[4] Faqihuddin and M. I. Ubaydillah, “Perbandingan Metode Destruksi Kering Dan Destruksi Basah Instrumen Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Untuk Analisis Logam,” Semin. Nas. Has. Ris. dan Pengabdi. Ke-III (Snhrp-Iii 2021) Perbandingan, No. 86, Pp. 121–127, 2021.
[5] Sultan, “Analisis Besi, Seng, Tembaga, Klorida Dan Sulfat Pada Mata Air pegunungan Di Desa Kaero Kecamatan Sangalla Kabupaten Tana Toraja,”Skripsi Universitas Hasanuddin, Makasar, 2021.
[6] R. M. Abarca, “Perbandingan Pengukuran Kadar Air Metode Moisture Analyzer Dengan Metode Oven Pada Produk Biskuit Sandwich Cookies Di Pt Mondelez Indonesia Manufacturing,” Skripsi. Institut Teknologi Pertanian, 2021.
[7] A. O. O. A. C. AOAC, Official Method Of Analisis Of the Assocoation Of Analytical of Chemist. New York: Arlington, 2005.
[8] S. Handayani, K. R. Wirasutisna, and M. Insanu, “Penapisan Fitokimia Dan Karakterisasi Simplisia Daun Jambu Mawar,” farmasi, vol. 5, no. 3, p. 10, 2017.
[9] Y. Zhu et al., “Determination Of Total Acid Content and Moisture Content During Solid-State Fermentation Processes using hyperspectal Imaning,” J. food Eng., vol. 10, no. 15, pp. 1016–1019, 2015.
[10] T. F. Prasetyo, A. F. Isdiana, and H. Sujadi, “Implementasi Alat Pendeteksi Kadar Air pada Bahan Pangan Berbasis Internet Of Things,” Smartics J., vol. 5, no. 2, pp. 81–96, 2019, doi: 10.21067/smartics.v5i2.3700.
[11] O. D. Rizqa, “Standardisasi Simplisia Daun Justicia gendarusssa Burm f . dari berbagai Tempat Tumbuh,” Dep. Farmakognosi dan Fitokimia Univ. Airlangga, pp. 14–18, 2010.
[12] R. Nurhaini, M. A. Annisa, and C. H. Mustofa, “Analisis Kandungan Zat Besi (Fe) Pada Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Di Desa Keposong, Musuk, Boyolali Dengan Spektrfotometri Serapan Atom,” Pharm. Sci., vol. 9, no. 1, pp. 17–25, 2018.
[13] E. Amelia, J. Arief, and R. Hakim, “Preparasi Penentuan Kadar Logam Pb, Cd Dan Cu Dalam Nugget Ayam Rumput Laut Merah,” J. Sains Dan Seni Pomits, vol. 2, no. 2, pp. 6–8, 2013.
[14] K. Khaira, “Penentuan kadar besi (Fe) air sumur dan air PDAM dengan metode spektrofotometri,” Jurnal Sainstek, vol. 5, no. 1. pp. 17–23, 2013.
[15] W. O. Rustiah, “Analisis Kandungan Zat Besi (Fe) Pada Buah Kelor (Moringa Oleifera) Asal Kabupaten Pangkep,” J. Med., vol. 1, no. 2, pp. 62–67, 2021, doi: 10.53861/jmed.v1i2.111.
[16] Z. Saadah, M. Alahudin, and E. Susilaningsih, “Perbandingan metode destruksi kering dan basah untuk analisis Zn dalam susu bubuk,” Indo. J. Chem. Sci , vol. 3, no. 3, pp. 188–192, 2014.
[17] A. Ariska, “Pegaruh Ketinggian Tempat Tumbuh Terhadap Kadar Flavonoid Total Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kipahit (Tithonia diversifolia),” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2022.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Fitriani, A., Nur, A. V., Rahmasari, K. S., & Wirasti, W. (2023). Analisis Kadar Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Daun Selada Air (Nasturtium Officinale R.Br) Berdasarkan Ketinggian Tempat Tumbuh Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa). Prosiding University Research Colloquium, 9–18. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2413