Studi Kasus : Efektivitas ROM dan Terapi Genggam Bola Karet dalam Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Stroke

Authors

  • Yunita Dwi Rahmawati Universitas Muhammadiyah Gombong
  • Hendri Tamara Yuda Universitas Muhammadiyah Gombong

Keywords:

Gangguan Mobilitas Fisik, Stroke Non Hemoragik, Genggam Bola Karet

Abstract

Stroke adalah penyakit yang terjadi adanya penyempitan pada pembuluh darah otak. Serangan stroke dapat membuat melemahnya fungsi motorik, sehingga terjadi penurunan kekuatan otot. Penanganan stroke harus segera ditangani supaya mengembalikan kontrol gerakan tubuh. Latihan gerak aktif dengan ROM dan terapi genggam bola karet merupakan latihan yang efektif untuk penderita stroke non hemoragik.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan gangguan mobilitas fisik pada pasien stroke non hemoragik dengan latihan ROM dan terapi genggam bola karet untuk peningkatan kekuatan otot. Jenis karya tulis ilmiah menggunakan metode deskriptif berupa studi kasus. Studi kasus menggunakan 3 responden yang mengalami stroke non hemoragik dengan gangguan mobilitas fisik. Asuhan keperawatan berlangsung selama 5 hari dalam 10 pertemuan. Instrumen yang digunakan berupa standar operasional prosedure, lembar pengukuran kekuatan otot dan bola karet. Hasil studi kasus menunjukan terjadi peningkatan kekuatan otot pada ekstremitas klien. Kesimpulan Latihan ROM dan terapi genggam bola karet dapat digunakan untuk masalah stroke non hemoragik yang mengalami gangguan mobilitas fisik karena dapat terjadi peningkatan kekuatan otot.

References

[1] Faridah, U., Sukarmin, & Kuati, S. (2018). pengaruh Rom Exircise Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Genggam Pasien Stroke Raa Soewondo Pati. Indonesia Jurnal Perawat, 3 (1), 36–43. rubeer ball exercise ROM; Handheld Muscle strengh and stroke
[2] World Health Organization (WHO). (2016). Data Stroke Global. Asia Tenggara: WHO
[3] Kementrian Kesehatan Jawa Tengah. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
[4] Riskesdas. (2018). Kementrian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (http://www.riskesdas2018) diakses tanggal 28 November 2019.
[5] Dinkes Kabupaten Kebumen.2015.Profil kesehatan kabupaten kebumen tahun 2015. Dinkes Kabupaten Kebumen.Jawa Tengah
[6] Lois, S. E., Hariyono, & Lilis, W. S. (2018). Peningkatan kekuatan motorik pasien stroke non hemoragik dengan latiham menggenggam bola karet.
[7] Bakara, D. M., & Warsito, S. (2016). Latihan Range Of Motion ( ROM ) Pasif Terhadap Rentang Sendi Pasien Pasca Stroke Exercise Range of Motion ( ROM ) Passive to Increase Joint Range of Post-Stroke Patients. Idea Nursing Jurnal, VII (2), 12–18.
[8] Saputra, D. G., Dewi, N. R., & Ayubana, S. (2022). Penerapan Terapi Menggenggam Bola Karet Terhadap Perubahan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Dengan Hemiparase Di Kota Metro. Jurnal Cendikia Muda, 2 (September), 308–312.
[9] Agusrianto, & Rantesigi, N. (2020). Penerapan Latihan Range of Motion (Rom) Pasif terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstremitas pada Pasien dengan Kasus Stroke. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(2), 61–66. https://doi.org/10.36590/jika.v2i2.48
[10] Dwi, A. N., Nana, R., & Ervilina, W. (2018). Pengaruh Latihan Range Of Motion Pada Ekstremitas Atas Dengan Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Pasien Sroke RSUD DR.H.SOEWONDO KENDAL. Proceeding Widya Husada Nursing Conference, 1, 143–152

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Rahmawati, Y. D., & Yuda, H. T. (2023). Studi Kasus : Efektivitas ROM dan Terapi Genggam Bola Karet dalam Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Stroke. Prosiding University Research Colloquium, 969–974. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2406