Formulasi Sediaan Tisu Basah Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius) Sebagai Antibakteri

Authors

  • Indah Rachmawati Universitas Muhammadiyah Gombong
  • Titi Pudji Rahayu Universitas Muhammadiyah Gombong
  • Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah Universitas Muhammadiyah Gombong

Keywords:

Tisu basah, daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius), antibakteri.

Abstract

Menjaga kebersihan kulit penting dilakukan untuk mengurangi agen infeksi serta mencegah penyebaran penyakit. Keterbatasan sarana cuci tangan dan alasan kepraktisan memunculkan produk tisu basah antibakteri. Membersihkan tangan dengan tisu basah dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Penggunaan bahan kimia dalam pembuatan tisu basah perlu diminimalisir karena kurang aman untuk kesehatan. Daun pandan wangi mengandung flavonoid yang berpotensi sebagai antibakteri alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan tisu basah dengan baik dan efektif sebagai antibakteri. Metode penelitian ini adalah membuat sediaan tisu basah dalam 5 formula dengan memvariasikan zat aktif ekstrak etanol daun pandan wangi yaitu F1(6,25%), F2(12,5%), F3(25%), F4(50%) dan F5(100%). Pengujian dilakukan terhadap sediaan tisu basah yang meliputi uji fisik sediaan (uji organoleptik, uji kesukaan), uji daya antibakteri, dan uji iritasi kulit. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil ekstrak etanol daun pandan wangi mengandung senyawa flavonoid. Hasil uji statistik menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antar formula ditandai dengan nilai p<0,05. Evaluasi fisik sediaan menunjukkan formula 1,2, dan 3 adalah formula terbaik. Uji antibakteri menunjukkan formula terbaik adalah F3. Uji iritasi menunjukkan formula terbaik adalah formula 1,2,3,dan 4. Dapat ditarik kesimpuan bahwa Formula sediaan tisu basah ekstrak etanol daun pandan wangi terbaik, berdasarkan hasil evaluasi stabilitas fisik, uji antibakteri serta uji iritasi adalah formula 3 dengan konsentrasi ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) 25%.

References

[1] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19),” Germas, pp. 0–115, 2020.
[2] D. Suryani, E. Muktaqifah, N. H. Kamilah, I. Fauzi, and T. Supriyanto, “Menjadi Pribadi yang Sehat di Era New Normal,” Artik. Ilm., 2020.
[3] M. Susanti, “Efektivitas Tisu Basah Antiseptik Untuk Menurunkan Jumlah Bakteri Tangan,” J. Bio Educ., vol. 2, no. 2, pp. 79–82, 2017.
[4] D. Wahyuniati, C. H. Yulianti, and M. Suryandari, “Validasi Metode Analisis Formaldehid Pada Tisu Basah,” J. Pharm. Sci., vol. 3, no. 2, pp. 47–50, 2018, doi: 10.53342/pharmasci.v3i2.117.
[5] W. M. Rizki, F. Nuarisma, N. Kurniawati, and W. Bagariang, “Biowet Wipe , Inovasi Tisu Basah Dengan Formulasi Kitosan Sebagai Antibakteri Alami Pengganti Alkohol,” Lap. Akhir PKM-P, vol. Institut P, 2014.
[6] A. Nursetiaji, “Pengaruh Ekstrak Daun Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala ssp. Glabrata) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro,” Skripsi, 2018.
[7] F. Febrianasari, “Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Ekstrak Daun Kirinyu ( Chromolaena odorata ) terhadap Staphylococcus aureus,” Skripsi, Fak. Kegur. dan Ilmu Pendidik., 2018.
[8] Ambarwati, T. A. Sujono, and R. Sintowati, “Uji Aktivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai Antibakteri,” 3rd Univ. Res. Colloq., pp. 222–228, 2016.
[9] Nadya Indah Dewanti dan Ferry Ferdiansyah Sofian, “Review Artikel: Aktivitas Farmakologi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.),” Skripsi, Fak. Farm. Univ. Padjadjaran, vol. 15, pp. 186–194, 2017.
[10] Kerlinger and F. N, Asas-asas Penelitian Behavioral.pdf. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2004.
[11] Departemen Kesehatan RI, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2000.
[12] E. Stahl, Thin-Layer Chromatography, Second. 1969.
[13] W. M. Rizki, “Aplikasi polimer alami kitosan mikrokristalin pada wet polypropylene non-woven sebagai tisu basah,” Skripsi, Fak. Perikan. dan Ilmu Kelautan, Inst. Pertan. Bogor, 2014.
[14] Z. N. Alfiyyah, D. Ratnasari, and Y. Helmiawati, “Formulasi Tisu Basah Bawang Merah ( Allium Cepa Var. Ascalonicum ) Dengan Minyak Adas (Oleum Foeniculum Vulgare) Sebagai Kompres Demam Alami,” J. Holist. Heal. Sci., vol. 4, no. 1, pp. 1–9, 2020.
[15] W. F. Dewatisari, L. Rumiyanti, and I. Rakhmawati, “Rendemen dan Skrining Fitokimia pada Ekstrak Daun Sanseviera sp.,” J. Penelit. Pertan. Terap., vol. 17, no. 3, p. 197, 2018.
[16] M. Irsyad, Standarisasi Ekstrak Etanol Tanaman Katumpangan Air (Peperomia pellucida L. Kunth), no. September. 2013.
[17] B. Arifin and S. Ibrahim, “Struktur, Bioaktivitas Dan Antioksidan Flavonoid,” J. Zarah, vol. 6, no. 1, pp. 21–29, 2018.
[18] A. A. Nasution, “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Nicolaia Speciosa Horan) Terhadap Bakteri Shigella Dysentriae dan Vibrio Cholera Secara In Vitro,” J. Farm. FKIK UMY, no. November, pp. 1–18, 2015.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Rachmawati, I., Rahayu, T. P., & Kiromah, N. Z. W. (2023). Formulasi Sediaan Tisu Basah Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius) Sebagai Antibakteri. Prosiding University Research Colloquium, 371–380. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2332