Studi Literatur Efektivitas Metode Bioremediasi Terhadap Penurunan Kromium Pada Air Limbah Penyamakan Kulit

Authors

  • Inayah Khuzaimah Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Dwi Astuti Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Air limbah penyamakan kulit, Bioremediasi; Kromium, Penyamakan kulit.

Abstract

Industri penyamakan kulit merupakan industri yang mengolah kulit hewan menjadi suatu kerajinan, proses penyamakan kulit membutuhkan air dalam jumlah yang cukup besar sehingga menghasilkan limbah cair yang cukup besar, pada air limbah terdapat konsentrasi kromium, berbahaya jika dibuang ke lingkungan tanpa adanya pengolahan, sehingga diperlukan pendekatan yang lebih lanjut untuk mencari mikroorganisme yang efektif untuk menurunkan kadar kromium tersebut. Tujuan dari studi literatur ini yaitu untuk menganalisis artikel terkait pengujian bioremediasi terhadap penurunan kadar kromium pada air limbah penyamakan kulit. Metode penelitian menggunakan desain studi literatur yang menggunakan database PubMed, Science Direct, dan Google Scholar, penelusuran artikel dimulai pada tahun terbit 2012 sampai tahun 2022, kata kunci menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yaitu penyamakan kulit, air limbah penyamakan kulit, bioremediasi, kromium, menggunakan kata hubung “AND”, kriteria inklusi pada pencarian yaitu variabel bebas kadar kromium pada air limbah penyamakan kulit, variabel terikat bioremediasi oleh mikroorganisme, dapat diakses secara full text, metode eksperimen, jurnal ber-ISSN atau terindeks SINTA maupun Scopus. Berdasarkan 6 jurnal yang telah dikaji, didapatkan 3 mikroorganisme berhasil menurunkan kadar kromium yaitu bakteri, jamur dan mikroalga. Mikroorganisme yang paling efektif untuk menurunkan kadar kromium adalah bakteri Marinobacter hydrocarbonoclasticus. Lama waktu penelitian adalah 5 hari dan penurunan kadar kromium secara aerob sebesar 49,25 mg/L (88%) sedangkan secara anaerob sebesar 49,35 mg/L (89%). Bioremediasi menjadi metode yang efektif dan ramah lingkungan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mencegah pencemaran lingkungan akibat dari limbah penyamakan kulit. 

References

[1] G. Saxena, R. Chandra, and R. N. Bharagava, “Environmental Pollution, Toxicity Profile and Treatment Approaches for Tannery Wastewater and Its Chemical Pollutants,” How to Recruit Volunt. Donors Third World?, vol. 238, no. December, pp. 22–28, 2016, doi: 10.1007/398.
[2] Z. Shun-pi, Z. Li-xiang, W. Shi-mei, and F. Di, “Removal of Cr from tannery sludge by bioleaching method,” J. Environ. Sci., vol. 18, no. 5, pp. 0–5, 2006.
[3] P. Taylor et al., “Chinese Journal of Population Resources and Resourceful Utilization of Tannery Wastewater Resourceful Utilization of Tannery Wastewater,” Chinese J. Popul. Resour. Environ., vol. 10, no. November 2014, pp. 37–41, 2013, doi: 10.1080/10042857.2012.10685069.
[4] KEMENPERIN, “Buka Program Setara D1, Kemenperin Cetak SDM Industri
Produk Kulit Kompeten,” 9 Mar 2022, 2021. .
[5] DLHKP, Kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan kawasan penyamakan kulit Sukaregang Kabupaten Garut. Garut: Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Garut, 2014.
[6] A. A. Sulianto, H. Putri, A. Lastriyanto, and I. Aulia, “Efktivitas Pengolahan Limbah Cair Penyamakan Kulit Terhadap Kadar BOD ,COD ,DO Dengan Metode Deep Aeration,” J. Agric. Biosyst. Eng. Res., vol. 1, no. 1, pp. 35–45, 2020.
[7] Sugihartono, “Pemisahan krom pada limbah cair industri penyamakan kulit menggunakan gelatin dan flokulan anorganik,” vol. 32, no. 1, pp. 21–30, 2016.
[8] L. S. R, S. Radinta, S. D. Kholisoh, and T. Mahargiani, “Penurunan Kadar Krom ( Cr ) dalam Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit dengan Metode Elektrokoagulasi secara Batch,” no. 51, pp. 1–7, 2016.
[9] S. Ma’mun, M. Theresa, and S. Alfimona, “Penggunaan Membran Kitosan Untuk Menurunkan Kadar Logam Krom Pada Limbah Industri Penyamakan Kulit,” Teknoin, vol. 22, no. 5, pp. 367–371, 2016, doi: 10.20885/teknoin.vol22.iss5.art6.
[10] M. Lasindrang, Suwarno, Hadisusanto, S. D. Tandjung, and K. H. Nitisastro, “Adsorpsi pencemaran limbah cair industri penyamakan kulit oleh kitosan yang melapisi arang aktif tempurung kelapa,” J. Teknosains, vol. 3, no. 2, pp. 81–166, 2014.
[11] I. F. Purwanti, S. B. Kurniawan, B. V. Tangahu, and N. M. Rahayu, “Bioremediation of Trivalent Chromium in Soil Using Bacteria,” Int. J. Appl. Eng. Res., vol. 12, no. 20, pp. 9346–9350, 2017.
[12] M. Divya, S. Aanand, A. Srinivasan, and B. Ahilan, “Bioremediation – An eco-friendly tool for effluent treatment : A Review,” Int. J. Appl. Res., vol. 1, no. 12, pp. 530–537, 2015.
[13] A. S. Vijayaraj, C. Mohandass, D. Joshi, and N. Rajput, “Effective bioremediation and toxicity assessment of tannery wastewaters treated with indigenous bacteria,” 3 Biotech, vol. 8, no. 10, p. 0, 2018, doi: 10.1007/s13205-018-1444-3.
[14] F. Kookhaee, A. S. T. Bafroee, and L. Jabalameli, “Isolation and characterization of chromium (VI) tolerant bacteria from tannery effluents,” J. Environ. Heal. Sci. Eng., no. Vi, 2022, doi: 10.1007/s40201-022-00791-5.
[15] S. V Zapana-Huarache, & C. K. Romero-Sánchez, & A. P. Dueñas Gonza, & Frank, D. Torres-Huaco, and A. M. L. Rivera, “Environmental Microbiology-Short Communication Chromium (VI) bioremediation potential of filamentous fungi isolated from Peruvian tannery industry effluents,” Brazilian J. Microbiol., vol. 51, pp. 271–278, 2020.
[16] Vidyalaxmi, G. Kaushik, and K. Raza, “Potential of novel Dunaliella salina from sambhar salt lake, India, for bioremediation of hexavalent chromium from aqueous effluents: An optimized green approach,” Ecotoxicol. Environ. Saf., vol. 180, no. February, pp. 430–438, 2019, doi: 10.1016/j.ecoenv.2019.05.039.
[17] C. Das, N. Ramaiah, E. Pereira, and K. Naseera, “Efficient bioremediation of tannery wastewater by monostrains and consortium of marine Chlorella sp. and Phormidium sp.,” Int. J. Phytoremediation, vol. 20, no. 3, pp. 284–292, 2018, doi: 10.1080/15226514.2017.1374338.
[18] A. S. Vijayaraj, C. Mohandass, and D. Joshi, “Microremediation of tannery
wastewater by siderophore producing marine bacteria,” Environ. Technol. (United Kingdom), vol. 41, no. 27, pp. 3619–3632, 2020, doi: 10.1080/09593330.2019.1615995.
[19] A. S. Vijayaraj, C. Mohandass, and D. Joshi, “Microremediation of tannery wastewater by siderophore producing marine bacteria,” Environ. Technol. (United Kingdom), vol. 41, no. 27, pp. 3619–3632, 2019, doi: 10.1080/09593330.2019.1615995.
[20] Kerlinger, Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006.
[21] Sobah, “Penyamakan Kulit,” Universitas Gadjah Mada, 2016. .
[22] E. Kasmudjiastuti, S. Sutyasmi, and T. P. Widowati, “Pemanfaatan tanin dari kulit kayu tingi (Ceriops tagal) sebagai bahan penyamak nabati: pengaruh penambahan alum dan mimosa,” Maj. Kulit, Karet, dan Plast., vol. 31, no. 1, p. 45, 2015, doi: 10.20543/mkkp.v31i1.175.
[23] B. Ibrahim, E. Salamah, N. Hak, and A. Komalasari, “Pengaruh Penyamakan Khrom Kulit Ikan Kakap Putih Dikombinasi Dengan Ekstrak Biji Pinang Terhadap Karakteristik Fisik Kulit,” J. Pengolah. Has. Perikan. Indones., vol. 17, no. 2, pp. 103–111, 2014.
[24] S. Sutyasmi, T. P. Widowati, and N. M. Setyadewi, “Pengaruh mimosa pada penyamakan kulit jaket domba samak nabati menggunakan sistem C-RFP, ditinjau dari sifat organoleptis, fisis, dan morfologi kulit,” Maj. Kulit, Karet, dan Plast., vol. 32, no. 1, p. 31, 2016, doi: 10.20543/mkkp.v32i1.932.
[25] P. I. Hartanti, A. T. S. Haji, and R. Wirosoedarmo, “Pengaruh Kerapatan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Terhadap Penurunan Logam Chromium Pada Limbah Cair Penyamakan Kulit,” J. Sumberd. Alam dan Lingkung., vol. 1, no. 2, pp. 31–37, 2014.
[26] Asmadi, Endro S, and W Oktiawan, “Pengurangan Chrom (Cr) dalam Limbah Cair Industri Kulit pada Proses Tannery Menggunakan Senyawa Alkali Ca(OH)2, NaOH dan NaHCO3 (Studi Kasus PT. Trimulyo Kencana Mas Semarang),” J. Air Indones., vol. 5, no. 1, pp. 41–54, 2009.
[27] D. Astuti, N. Sukmawati, R. Asyfiradayati, and S. Darnoto, “Kajian Literatur Tentang Reduksi Kromium Dalam Air Limbah Penyamakan Kulit Dengan Fitoremediasi,” Syntax Lit. J. Ilm. Indones., vol. 7, no. 1, 2022, doi: http://dx.doi.org/10.36418/ Syntax-Literate.v7i1.5723.
[28] T. R. Soeprobowati and R. Hariyati, “Potensi Mikroalga Sebagai Agen Bioremediasi Dan Aplikasinya Dalam Penurunan Konsentrasi Logam Berat Pada Instalasi Pengolah Air Limbah Industri,” Lap. Tahunan/Akhir Penelit. Fundam., vol. 11, no. 2, pp. 14–17, 2013.
[29] N. I. Ariska, E. Yuliani, and D. Chandrasasi, “Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pabrik Penyamakan Kulit di Desa Mojopurno Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan,” Jur. Tek. Pengairan. Fak. Tek. …, 2017.
[30] M. Wulandari, “Resin Pengkhelat Amberlite Xad-16- 1,5-Difenil Karbazida Untuk Prakonsentrasi Dan Analisis Selektif Kromium(VI),” INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, 2010.
[31] MicrobeWiki, “Marinobacter hydrocarbonoclasticus,” Kenyon CollegeDepartment of Biology, 2012.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Khuzaimah, I., & Astuti, D. (2023). Studi Literatur Efektivitas Metode Bioremediasi Terhadap Penurunan Kromium Pada Air Limbah Penyamakan Kulit. Prosiding University Research Colloquium, 349–364. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2330