Analsis Nilai Sun Protection Factor (SPF) Pada Losion Tabir Surya Yang Beredar di Kota Pekalongan Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis

Authors

  • Elsa Septiana Khoirunnisa Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Khusna Santika Rahmasari Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • W Wirasti Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Achmad Vandian Nur Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Keywords:

Losion;, Tabir Surya, SPF;, SPF; Spektrofotometri UV-Vis, Pekalongan

Abstract

Losion adalah sediaan kosmetika yang mengandung air lebih banyak dan termasuk golongan pelembut. Efektifitas dari suatu sediaan tabir surya dapat ditunjukkan dengan menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF), yang didefinisikan sebagai standar yang digunakan untuk mengukur potensi sediaan tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UV dan membentengi kulit dari paparan radiasi sinar UV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai SPF dari dua belas sampel losion tabir surya yang beredar di Kota Pekalongan berdasarkan kategori proteksi nilai SPF menurut FDA dan mengetahui pengaruh kepolaran pelarut terhadap nilai SPF. Sampel diuji dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm tiap interval 5 nm. Ekstraksi dilakukan menggunakan tiga pelarut yang berbeda (kloroform, etil asetat dan etanol), kemudian dianalisis dengan rumus persamaan Mansur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel yang diuji memiliki nilai SPF yang bervariasi dan masuk dalam kategori proteksi nilai SPF yang berbeda. Sampel dengan nilai SPF paling tinggi sebesar 12,36 dengan pelarut kloroform tmasuk dalam kategori proteksi maksimal, sedangkan sampel dengan nilai SPF paling rendah sebesar 1,10 dengan pelarut etanol mempunyai proteksi tabir surya tetapi tidak masuk dalam kategori proteksi menurut FDA karena nilai SPF yang didapat kurang dari minimal. Dua belas sampel yang diuji memiliki nilai SPF yang bervariasi dari ketiga pelarut yang berbeda berdasarkan tingkat polaritasanya, pelarut yang paling efektif untuk analisis SPF secara berturut adalah kloroform, etil asetat dan etanol. Nilai SPF dari tiga pelarut yang berbeda polaritasnya secara berturut turut pada pelarut kloroform, etil asetat dan etanol sebesar 12,36, 11,06 dan 7,79.

References

[1] M. Susanti, Dachriyanus, and D. P. Putra, “Aktivitas Perlindungan Sinar UV Kulit Buah Garcinia mangostana Linn Secara In Vitro,” Pharmacon, vol. 13, no. 2, pp. 61–64, 2012.
[2] T. H. Sutarna, F. Alatas, and N. A. Al Hakim, “Pemanfaatan Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L) Sebagai Bahan Aktif Pembuatan Sediaan Krim Tabir Surya,” Kartika J. Ilm. Farm., vol. 4, no. 2, pp. 32–35, 2016, doi: 10.26874/kjif.v4i2.64.
[3] E. Darmayanti, H. R. Boto, M. Mansyur, M. Ulfa, and I. Ismail, “Artikel Review : Potensi Biji Alkpukat Sebagai Sunscreen Untuk Pencehagan Photoaging,” Farmaka, vol. 18, no. 3, pp. 94–102, 2020.
[4] N. Imamah, Pengaruh Vitamin E dan Paparan Sinar UV Terhadap Efektivitas In Vitro Lotion Tabir Surya Octyl Methoxycinnamate dan Benzophenone-3. 2015.
[5] S. M. Herzog, H. W. Lim, M. S. Williams, I. D. De Maddalena, U. Osterwalder, and C. Surber, “Sun Protection Factor Communication of Sunscreen Effectiveness: A Web-Based Study of Perception of Effectiveness by Dermatologists,” JAMA Dermatology, vol. 153, no. 3, pp. 348–350, 2017, doi: 10.1001/jamadermatol.2016.4924.
[6] C. Malsawmtluangi, D. K. Nath, I. Jamatia, E. Z. Lianhimgthangi, and L. Pachuau, “Determination of Sun Protection Factor (SPF) Number of Some Aqueous Herbal Extracts,” J. Appl. Pharm. Sci., vol. 3, no. 9, pp. 150–151, 2013, doi: 10.7324/JAPS.2013.3925.
[7] E. A. Dutra, D. A. G. Da Costa E Oliveira, E. R. M. Kedor-Hackmann, and M. I. R. Miritello Santoro, “Determination Of Sun Protection Factor (SPF) Of Sunscreens By Ultraviolet Spectrophotometry,” Rev. Bras. Ciencias Farm. J. Pharm. Sci., vol. 40, no. 3, pp. 381–385, 2004, doi: 10.1590/S1516-93322004000300014.
[8] D. F. Alhabsyi, E. Suryanto, and D. S. Wewengkang, “Aktivitas Antioksidan Dan Tabir Surya Pada Ekstrak Kulit Buah Pisang Goroho (Musa Acuminate L.),” Pharmacon, vol. 3, no. 2, pp. 107–114, 2014.
[9] S. H. Isfardiyana and S. R. Safitri, “Pentingnya Melindungi Kulit Dari Sinar Ultraviolet Dan Cara Melindungi Kulit Dengan Sunblock Buatan Sendiri,” J. Inov. dan Kewirausahaan, vol. 3, no. 2, pp. 126–133, 2014, [Online]. Available: https://journal.uii.ac.id/ajie/article/view/7819.
[10] A. W. Pratama and A. K. Zulkarnain, “Uji SPF in Vitro Dan Sifat Fisik Beberapa Produk Tabir Surya Yang Beredar Di Pasaran,” Maj. Farm., vol. 11, no. 1, pp. 275–283, 2015.
[11] L. Mbanga, M. Mulenga, P. . Mpiana, K. Bokolo, M. Mumbwa, and K. Mvingu, “Determination of Sun Protection Factor (SPF) of Some Body Creams and Lotions Marketed in Kinshasa by Ultraviolet Spectrophotometry,” Int. J. Adv. Res. Chem. Sci., vol. 1, no. 8, pp. 7–13, 2014.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Khoirunnisa, E. S., Rahmasari, K. S., Wirasti, W., & Nur, A. V. (2023). Analsis Nilai Sun Protection Factor (SPF) Pada Losion Tabir Surya Yang Beredar di Kota Pekalongan Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Prosiding University Research Colloquium, 260–267. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2320