Manajement Fisioterapi Pada Bell’s Palsy sinistra: A Report Study

Authors

  • D Dermin Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Dwi Rosella Komalasari Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Bell’s Palsy, Infra Red, Message, Mirror Exercise

Abstract

Latar belakang: Bell’s Palsy adalah penyakit paralisis nervus kranialis ke 7 yang menyebabkan kelemahan sementara otot-otot wajah sesisi, sehingga pasien tidak mampu menutup mata, bersiul, mengangkat alis dan tersenyum. Penyebab penyakit ini belum diketahui, tanpa adanya kelainan neurologik lainnya. Intervensi fisioterapi dengan menggunakan Infra Red Radiation, massage dan mirror exercise diketahui dapat meningkatan kemampuan fungsional dan kekuatan otot-otot wajah pada kondisi Bell’s Palsy. Tujuan : Untuk mengetahui manfaat infra red, massage dan mirror exercise terhadap kemampuan fungsional otot wajah pada penderita bell’s palsy. Metode : Seorang laki-laki usia 65 tahun dengan kondisi bell’s palsy sinistra. Diberikan modalitas berupa infra red, massage dan mirror exercise selama 3 kali pertemuan. Infra red diberikan selama 15 menit di area otot-otot wajah sebelah kiri. Massage yang diberikan dengan teknik Efflurage, stroking, finger kneading dan tapotement selama 10 menit. Mirror exercise berupa mengangkat alis, mengerutkan dahi, menutup mata, tersenyum, bersiul, mencucu, menarik sudut mulut kesamping kanan maupun kiri, mengembang-kempiskan cuping hidung yang diberikan selama selama 10 menit. Evaluasi kemampuan fungsional otot wajah menggunakan skala ugo fisc. Hasil : Terdapat peningkatan kemampuan fungsional, saat diam nilai 6, mengerutkan dahi nilai 6, menutup mata nilai 9, tersenyum nilai 3, bersiul nilai 0. Kesimpulan : terapi Infra Red dikombinasikan dengan massage dan mirror exercise yang dilakukan selama 3 kali pertemuan sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan fungsional otot wajah pada penderita bells palsy sinistra

References

[1] Axelsson, S , “Bell’s Palsy: Medical Treatment and Influence of Prognostic Factors. Swedia: Lund University Balakrishnan, A. 2015. Bell’s Palsy: Causes, Symptoms, Diagnosis, and Tratment. J. Pharm. Sci. & Res. Vol. 7(11), 1004-1006. Chennai: Saveetha Dental College.2013.
[2] Dewi, M.M , “Prevalensi, Spektrum Klinis, dan Gambaran Neurofisiologi Kasus Neuromuskular. Sai Pediatri Vol. 20 No. 4. Jakarta: FK UI, 2018.
[3] T.J Eviston,“Bell’s Palsy: A etiology, Clinical Features, and Multidiciplinary Care. J Neurol Neurosurg Psychiatry;86:1356 – 1361, 2015.
[4] Zainal Abidin,Akhmad Alfajri Amin, Didik Purnomo,“Pengaruh Infra Red dan Massage terhadap Bell’s Palsy Dextra. Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang, 2017.
[5] Suci Amanati,“ Pengaruh Infra Red dan Elektrical Stimulation serta Massage terhadap Kasus Bell’s Palsy Dekstra. Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang, 2017.
[6] Prabasheela, B,” Understanding Bell’s Palsy: A Review. Pharmaceutical and Biological Evaluations; Vol. 4 (3): 130 -134. India: Aarupadai veedu Institute of Technology, 2017.
[7] Tappan, F, “Healing Massage Techniques Holistic, Classic, and Emerging Methods. California: Appleton & Lange, 2017.
[8] Banu HB, Rahman S, Hossain S, Nessa J, Khan EH, Mahmood K, Rahman DML, Ahmed M,“Effect of Infrared Radiation (IRR) on Patients with Bell’s Palsy. Department of Physical Medicine and Rehabilitation, Shaheed Suhrawardy Medical College, 2017.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Dermin, D., & Komalasari, D. R. (2023). Manajement Fisioterapi Pada Bell’s Palsy sinistra: A Report Study. Prosiding University Research Colloquium, 179–185. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2309