Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Meningitis Tuberkulosis Grade II di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Keywords:
Meningitis, Nyeri, Intervensi spiritualAbstract
Kasus penyakit menular sangat banyak ditemukan di Indonesia, salah satunya meningitis. Meningitis terjadi karena terdapat peradangan pada selaput meningen di otak. Penyebab meningitis dapat dari virus, bakteri, jamur ataupun cedera. Meningitis ditandai dengan demam beberapa hari, kaku kuduk, nyeri kepala, kelemahan fisik, bahkan penurunan kesadaran. Nyeri kepala yang dirasakan seperti ditekan. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus untuk menggali masalah Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Meningitis Tuberkulosis Grade II di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Studi kasus dilakukan selama tanggal 19 sampai 21 November 2024. Teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien Tn. S berusia 60 tahun, berasal dari Indramayu dengan diagnosa utama nyeri kronis b.d penekanan saraf (D.0078). Diagnosa keperawatan nyeri kronis b.d penekanan saraf (D.0078) menggunakan intervensi manajemen nyeri (I.08238)yang berfokus pada teknik nonfarmakologi spiritual. Hasil selama 3x8 jam asuhan keperawatan mendapatkan skala nyeri menurun dari skala 6 menjadi skala 5. Masalah keperawatan nyeri kronis dapat turun dibantu dengan terapi spiritual. Skala nyeri pada hari terakhir turun dari skala 6 menjadi 5. Diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat menerapkan teknik spiritual sehingga tercapainya perawatan yang optimal terhadap pasien meningitis.
References
[1] I. G. N. Kurnia Ary Wiartika and L. P. L. Kamelia, "Laporan Kasus: Bakterial Meningitis," Ganesha Med., vol. 2, no. 2, pp. 80–83, 2022, doi: 10.23887/gm.v2i2.47386.
[2] Kemenkes RI, "Frequently Asked Questions (FAQ) Meningitis Meningokokus," no. September, pp. 1–8, 2023, [Online]. Available: https://infeksiemerging.kemkes.go.id/document/download/vWn
[3] A. Alam, "Kejadian Meningitis Bakterial pada Anak usia 6-18 bulan yang Menderita Kejang Demam Pertama," Sari Pediatr., vol. 13, no. 4, p. 293, 2016, doi: 10.14238/sp13.4.2011.293-8.
[4] Oktafiana Tiara, "Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Meningitis Di Ruang Akut Irna Kebidanan Dan Anak Rsup Dr M. Djamil Padang," Tugas Akhir, p. 2016, 2019.
[5] Yulisetyaningrum, N. Hidayah, and R. Yuliarti, "Hubungan Jarak Rumah Dengan Kepatuhan Minum Obat," J. Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, vol. 10, no. 1, pp. 248–255, 2019.
[6] W. Pingkan, J. Kaunang, J. Sambuaga, and P. Adokia, "Book · December 2022," no. December, 2022.
[7] D. Pradana, "Referat Meningitis," no. 201720401011016, pp. 1–38, 2022, [Online]. Available: http://www.docstoc.com/docs/19409600/new-meningitis-edit
[8] T. Sulaiman et al., "The diagnostic utility of the "Thwaites’ system" and 'lancet consensus scoring system' in tuberculous vs. non-tuberculous subacute and chronic meningitis: multicenter analysis of 395 adult patients," BMC Infect. Dis., vol. 20, no. 1, pp. 46–50, 2020, doi: 10.1186/s12879-020-05502-9.
[9] J. Sains et al., "Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.)," vol. 5, no. 6, 2023.
[10] P. Widyastuti, H. N. Utami, M. F. Anugrah, and Rohadi, "Meningitis Bakterial : Epidemiologi, Patofisiologi dan Penatalaksanaan," Lomb. Med. J., vol. 2, no. 2, pp. 74–80, 2023, doi: 10.29303/lmj.v2i2.2962.
[11] H. S. Harahap and B. Munir, "Profil Penegakan Diagnosis dan Stadium Penyakit Pasien Meningitis Tuberkulosis yang Dirawat di Rumah Sakit Dr . Saiful Anwar Malang," vol. 5, no. 2, pp. 15–19, 2016.
[12] D. L. Payung, "Program studi sarjana keperawatan dan ners sekolah tinggi ilmu kesehatan stella maris makassar 2023," 2023.
[13] S. Handryastuti, D. Latifah, S. Handryastuti, and D. Latifah, "Perbandingan Berbagai Sistem Skoring untuk Diagnosis Meningitis Tuberkulosis pada Anak," vol. 24, no. 6, pp. 425–432, 2023.
[14] S. K. ,Ns. ,M. K. C. T. P. M. F. K. A. Fetreo Negeo Putra, "BUKU AJAR Konsep Pemeriksaan Fisik ( Physical Assassment )," pp. 1–1, 2023.
[15] M. Bahrudin, "Patofisiologi Nyeri (Pain)," Saintika Med., vol. 13, no. 1, p. 7, 2018, doi: 10.22219/sm.v13i1.5449.
[16] R. Kasrin, Y. Jafri, I. Hamdi, and S. Afifah, "Manajemen Nyeri Non Pharmacologi dengan Tehnik Relaksasi dan Kompres Air Hangat," J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. November 2023, pp. 47–57, 2024, [Online]. Available: https://pekatpkm.my.id/index.php/JP/article/view/193
[17] E. W. Suwandi, A. M. Rahmawati, R. Himawan, and M. Jauhar, "Kombinasi Mindfulness Spiritual Islam dan Relaksasi Spiritual Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Lansia," vol. 4, no. 2, pp. 299–309, 2024.
[18] F. BD, Y. Yefrida, and S. Masmura, "Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif Di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Solok Selatan 2017," Jik- J. Ilmu Kesehat., vol. 1, no. 1, pp. 63–69, 2017, doi: 10.33757/jik.v1i1.30.
[19] A. Septiana, A. Inayati, and Ludiana, "Implementation of Benson Relaxation Techniques To Reduction of Pain Scale in Appendixtomy Post," J. Cendikia Muda, vol. 1, no. 4, pp. 444–451, 2021, [Online]. Available: https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/viewFile/237/148
[20] Vindi Tantri Astuti, "Penggunaan terapi dzikir untuk menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi fraktur: studi kasus," Inf. dan Promosi Kesehat., vol. 2, no. 1, pp. 29–34, 2023, doi: 10.58439/ipk.v2i1.85.
[21] S. Rahayu et al., "Penerapan Terapi Murotal Sebagai Terapi Non Farmakologis Untuk Mengurangi Nyeri Pasien," JMM (Jurnal Masy. Mandiri), vol. 6, no. 4, p. 2903, 2022, doi: 10.31764/jmm.v6i4.9236.
[22] D. Hartinah, A. Wigati, and L. V. Maharani, "Pengaruh Terapi Farmakologi Dan Non-Farmakologi Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi," J. Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, vol. 14, no. 1, pp. 245–252, 2023, doi: 10.26751/jikk.v14i1.1676.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ana Khoirun Nisa, Sri Siska Mardiana, Edi Wibowo Suwandi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
