Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Delay Developmental di desa Genengsari

Authors

  • Shakil Fajarul Sukma Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Wahyu Tri Sudaryanto Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract

Latar belakang : Keterlambatan perkembangan dikatakan terjadi ketika seorang anak gagal mencapai tonggak yang diantisipasi sesuai usia. Hal ini memberikan efek langsung maupun tidak langsung jangka panjang pada kesehatan masyarakat yang meniadakan pengukuran rutin prevalensinya terutama pada populasi berisiko tinggi. Penilaian untuk keterlambatan perkembangan dalam pengaturan perawatan primer harus mencakup pemeriksaan umum dan sistemik, termasuk merencanakan sentil pertumbuhan, penilaian pendengaran dan penglihatan, tes darah dasar jika dianggap perlu, rujukan ke dokter anak perkembangan, dan konseling orang tua. Penting untuk menindaklanjuti dengan orang tua pada kesempatan paling awal untuk memastikan bahwa rujukan telah diaktifkan. Untuk anak dengan keterlambatan perkembangan ringan. Tujuan: meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai Delay development dan cara pencegahahan progresivitas delay development pada anak-anak di desa Genengsari. Metode: sosialisasi dan edukasi. Hasil: setelah selesai sesi sosialisasi, peserta sudah mengetahui paling tidak apa itu Delay development secara umum, gejala yang timbul saat mengalami delay development, dan tahu pencegahan apa yang mudah dilakukan untuk tumbuh kembang normal. Kesimpulan: adanya peningkatan pemahaman para orangtua mengenai delay development secara umum, gejala atau tanda-tanda dari delay development dan pencegahan yang dapat membantu mereka untuk mencegah dari progresivitas delay development.

References

[1] S. Chowdhury and P. pratim Chakraborty, “Universal health coverage ? There is more to it than meets the eye,” J. Fam. Med. Prim. Care, vol. 6, no. 2, pp. 169–170, 2017, doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc.
[2] V. Govender, D. Naidoo, and P. Govender, “Developmental delay in a resourceconstrained environment: Screening, surveillance and diagnostic assessment,” South African Fam. Pract., vol. 63, no. 1, pp. 1–4, 2021, doi: 10.4102/safp.v63i1.5306.
[3] Y. Y. Choo, P. Agarwal, C. H. How, and S. P. Yeleswarapu, “Developmental delay: Identification and management at primary care level,” Singapore Med. J., vol. 60, no. 3, pp. 119–123, 2019, doi: 10.11622/smedj.2019025.
[4] Zukhra, R. M., & Amin, S. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Stimulasi Tumbuh Kembang terhadap Perkembangan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Baru. Jurnal Ners Indonesia, 8(1), 8–14.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Sukma, S. F., & Sudaryanto, W. T. (2023). Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Delay Developmental di desa Genengsari. Prosiding University Research Colloquium, 361–365. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2260