Psychological Wellbeing of Indonesian Teachers

Authors

  • Juliani Prasetyaningrum Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Nuriah Halleyda Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Siti Shalma Fitriah Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Ghea Aziza Motik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract

Guru merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang berperan strategis dalam menghasilkan manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Guru memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam kelancaran proses pembelajaran siswa. Sebagai guru dan pengasuh, guru sering menghadapi tuntutan emosional yang tinggi di tempat kerja. Dengan demikian, kondisi psikologis guru mempengaruhi proses pembelajaran dan berdampak berkelanjutan pada terpeliharanya kebahagiaan dan prestasi akademik siswa. Studi ini merupakan studi tentang pengembangan instrumen kesejahteraanpsikologis guru yang terstruktur di sekitar tiga dimensi kesehatan psikologis, yaitu: kepuasan hidup, hubungan social, dukungan dan otonomi terkait dengan kepemilikan guru di lingkungan sekolah. Validasi item menggunakan validitas isi (content validity)dengan rumus CVI Aiken setelah dinilai oleh expert judgment. Mereka adalah ahli di bidang psikometri dan psikologi. Tujuan penelitian ini adalah menyusun danmengembangkan alat ukur berupa Skala Kesejahteraan Psikologis Guru yang disingkat SKPG. Skala ini bertujuan untuk membuat alat untuk mengukur kesejahteraan psikologis guru di lingkungan sekolah. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 339 orang guru berstatus PNS (208 orang), guru P3K (32 orang), PNS (10orang) dari sekolah swasta atau instansi (53 orang) dan guru honorer sekolah negeri (36 orang). Dari hasil analisis data yang diperoleh, item dengan nilai CVI > 0,74 disebut item dengan nilai sedang, sebanyak 52 item dan item dengan nilai CVI < 0.74 tergolong tidak valid sampai dengan 23 item. Hasil uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha diperoleh skor = 0,928. Hasil penelitian ini membantu menentukan tingkat kesejahteraan psikologis guru dan memberikan pedoman penggunaan alat ukur SKPG.

References

[1] Karso. (2019). Keteladanan Guru dalam Proses Pendidikan di Sekolah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, 12 Januari 2019, 2, 382–397.
[2] Suharni, S. (2021). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. GCouns: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 172–184. https://doi.org/10.31316/g.couns.v6i1.2198
[3] Johnson, S., Cooper, C., Cartwright, S., Donald, I., Taylor, P., & Millet, C. (2005). The experience of work-related stress across occupations. Journal of Managerial Psychology, 20(2), 178–187. https://doi.org/10.1108/02683940510579803
[4] Pretsch, J., Flunger, B., & Schmitt, M. (2012). Resilience predicts well-being in teachers, but not in non-teaching employees. Social Psychology of Education, 15(3), 321–336. https://doi.org/10.1007/s11218-012-9180-8
[5] Song, H., Gu, Q., & Zhang, Z. (2020). An exploratory study of teachers’ subjective wellbeing: understanding the links between teachers’ income satisfaction, altruism, self-efficacy and work satisfaction. Teachers and Teaching: Theory and Practice, 26(1), 3–31. https://doi.org/10.1080/13540602.2020.1719059
[6] Huang, S., Yin, H., & Lv, L. (2019). Job characteristics and teacher well-being: the mediation of teacher self-monitoring and teacher self-efficacy. Educational Psychology, 39(3), 313–331. https://doi.org/10.1080/01443410.2018.1543855
[7] Oktafiana, R., Fathiyani, & Musdalifah. (2020). Analisis Kebijakan Kesejahteraan Guru Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan. Mappesona, 3(3), 374–385. https://www.jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/mappesona/article/download/1801/952
[8] Ryff, C. D. (1989). Happiness Is Everything, or Is It? Explorations on the Meaning of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 57, N.
[9] Prasetyaningrum, J; Fadjaritha, F; Aziz, M.F.; Sukarno, A. Kesejahteraan Psikologis Santri Indonesia. Jurnal Profetika Vol 23, (No 1), Juni 2022.
[10] Atalia, R. M., Daviq, Chairilsyah, & Febrialismanto. (2020). Hubungan kesejahteraan psikologis dengan adversity quotient pada orang tua yang memiliki anak usia dini berkebutuhan khusus di TK se-Kota Pekanbaru. Review Pendidikan Dan Pengajaran, 3(1), 77–89. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4466/4081
[11] Seligman, M. E. P., Steen, T. A., Park, N., & Peterson, C. (2005). Positive psychology progress: empirical validation of interventions. The American Psychologist, 60(5), 410–421. https://doi.org/10.1037/0003-066X.60.5.410
[12] Sisask, M, et al. (2014). Teacher satisfaction with school and psychological well-being affects their readiness to help children with mental health problems. Health Education Journal, 73(4), 382–393. https://doi.org/10.1177/0017896913485742
[13] Winefield, H. R., Gill, T. K., Taylor, A. W., & Pilkington, R. M. (2012). Psychological well-being and psychological distress: is it necessary to measure both? Psychology of Well-Being: Theory, Research and Practice, 2(1), 3. https://doi.org/10.1186/2211-1522- 2-3
[14] H. Hendryadi, “Validitas Isi: Tahap Awal Pengembangan Kuesioner,” J. Ris. Manaj. dan Bisnis Fak. Ekon. UNIAT, vol. 2, no. 2, pp. 169–178, 2017, doi: 10.36226/jrmb.v2i2.47.
[15] S. Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Prasetyaningrum, J., Halleyda, N., Fitriah, S. S., & Motik, G. A. (2023). Psychological Wellbeing of Indonesian Teachers. Prosiding University Research Colloquium, 45–53. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2194