Perbandingan Kadar Bilirubin pada Bayi Normal dan Bayi Prematur yang Mengalami Hiperbilirubinemia di RSUD Dr. Moewardi
Keywords:
Hiperbilirubinemia, Bilirubin, Neonatus, Prematur, TermAbstract
Perbandingan Kadar Bilirubin pada Bayi Normal dan Bayi Prematur yang Mengalami Hiperbilirubinemia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Latar Belakang: Bilirubin merupakan hasil pemecahan hemoglobin yang dianggap sebagai penanda kelainan pada hati dan darah. Produksi bilirubin pada bayi baru lahir dua kali lipat dari pada orang dewasa, yaitu sekitar 8,5 ± 2,3 mg/kg berat badan per hari. Hiperbilirubinemia adalah kondisi dimana sklera dan kulit menguning disebabkan oleh kadar bilirubin total yang melebihi 5 mg/dL. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar bilirubin pada bayi normal dan prematur yang mengalami hiperbilirubinemia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2019. Metode Penelitian: Cross-sectional study dilakukan pada 77 bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2019. Data di analisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnov dan uji beda Mann-Whitney. Hasil: Hasil dari uji Kolmogorov-smirnov adalah p = 0.000 yang berarti data berdistribusi tidak normal dan hasil dari uji beda Mann-whitney adalah p = 0.019 yang berarti hipotesis alternatif diterima. Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar bilirubin pada bayi normal dan bayi prematur yang mengalami hiperbilirubinemia di Rumah Sakit
References
Liver Int. 2008;28(5):592–605.
Hansen TWR, Wong RJ, Stevenson DK.
Molecular physiology and
pathophysiology of bilirubin handling by
the blood, liver, intestine, and brain in the
newborn. Physiol Rev. 2020;100(3):1291–
346.
Porter ML, Dennis BL. Hyperbilirubinemia in the
Term Newborn. 2002;599–606.
Schwartz HP, Haberman BE, Ruddy RM.
Hyperbilirubinemia: Current guidelines
and emerging therapies. Pediatr Emerg
Care. 2011;27(9):884–9.
Campbell Wagemann S, Mena Nannig P. Severe
hyperbilirubinemia in newborns, risk
factors and neurological outcomes. Rev
Chil Pediatr. 2019;90(3):267–74.
Anggraini Y. Hubungan antara Persalinan
Prematur dengan Hiperbilirubin pada
Neonatus. J Kesehat. 2014;V(2):109–12.
Kandou PRD, Manoppo JIC, Wilar R. Gambaran
Hiperbilirubinemia pada Bayi Aterm dan
Prematur. J E-Clinic. 2019;7:103–7.
Bhutani VK, Wong RJ, Stevenson DK.
Hyperbilirubinemia in Preterm Neonates.
Clin Perinatol [Internet]. 2016;43(2):215–
32. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.clp.2016.01.001
Faiqah S. Hubungan Usia Gestasi Dan Jenis
Persalinan Dengan Kadar Bilirubinemia
Pada Bayi Ikterus Di Rsup Ntb. J Kesehat
Prima. 2014;8(2):1355–62.
Sandhi Parwata WS, Putra PJ, Kardana M, Artana
WD, Sukmawati M. The characteristic of
neonatal hyperbilirubinemia before and
after phototherapy at Sanglah Hospital,
Denpasar, Bali in 2017. Intisari Sains
Medis. 2019;10(2):309–12.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Adnan Faris Naufal, Adelia Rahmayanti, Anisa Asri Pratiwi, Wina Rohmadhani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.