HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARANGRAYUNG II

Authors

  • Sri Siska Mardiana Universitas Muhammadiyah Kudus
  • Umi Faridah Universitas Muhammadiyah Kudus
  • S Subiwati Universitas Muhammadiyah Kudus
  • Babar Daru Wibowo Universitas Muhammadiyah Kudus

Keywords:

Tingkat Pendidikan, Kepatuhan Minum Obat

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Keberhasilan suatu pengobatan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas pelayanan kesehatan, jenis obat, sikap dan keterampilan tenaga kesehatan, sikap dan pola hidup pasien dan keluarga pasien, tetapi dipengaruhi juga oleh kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang sedang ia jalani. Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya. Tujuan: Untuk Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Karangrayung II tahun 2018. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi crossectional. Populasi penelitian ini adalah pasien hipertensi. Besar sampel diambil secara acak dengan penentuan jumlah sample minimum menggunakan rumus slovin yaitu 80 responden. Hasil: Sebagian besar tingkat pendidikan SMA sebanyak 52 responden (65%), sedangkan pendidikan SD sebanyak 16 responden (20%) dan yang paling sedikit pendidikan SMP sebanyak 12 responden (15%). Sebagian besar responden memiliki kepatuhan minum obat yang tinggi sebanyak 44 responden (55%), sedangkan yang memiliki kepatuhan sedang sebanyak 4 responden (5%) dan memiliki kepatuhan rendah sebanyak 32 responden (40%)). Kesimpulan: Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji Rank Spearman dengan taraf signifikasi ? 0,05. Dari hasil penelitian hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Karangrayung II terhadap 80 responden menunjukkan nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kepatuahan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Karangrayung II. Nilai koefisien korelasi 0,850 yang berarti tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Karangrayung II, dengan arah korelasi searah atau positif yang berarti semakin tinggi tingkat pendidikan akan meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Karangrayung II.

References

Agoes Saifudin., Rahayu, V., dan Teruna,
H.Y. (2011). Standardisasi Bahan Obat
Alam. Jakarta: Graha Ilmu. Halaman
25.
Ahda,dkk, 2016. Pengaruh tingkat pendidikan
dan dukungan keluarga terhadap
tingkat kepatuhan minum obat pada
pasien hipertensi di Rumah Sakit
Umum Daerah Kajen kabupaten
Pekalongan. Skripsi
Albery, Ian P. & Marcus Munafo. (2011).
Psikologi Kesehatan Panduan Lengkap
dan Komprehensif Bagi Studi Psikologi
Kesehatan. Cetakan I. Yogyakarta :
Palmall.
Ardiansyah, M. (2012). Keperawatan medikal
bedah. Yogjakarta:DIVA Press
Aulia Rizki, 2018. Pengaruh Pengetahuan
Terhadap Kepatuhan Pasien Hipertensi
Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Dr.
Moewardi Surakarta Periode Februari
– April 2018. Skripsi. Program Studi
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta 2018
Basuki, E. 2009. Teknik penyuluhan diabetes
melitus. Penatalaksanaan diabetes
mellitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Buss, J. S., & Labus, D. (2013). Buku saku
patofisiologi menjadi sangat mudah
edisi 2. Diterjemahkan oleh Huriawati
Hartanto. Jakarta: EGC.
Corwin (2009). Buku Saku Patofisiologi
Corwin. Jakarta: Aditya Media
Dalimartha, Setiawan. 2008. Care Your Self
Hipertensi. Penebar Plus : Jakarta.
Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia.
Jakarta: Depkes RI.
Dinkes, Jateng, 2013. Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.
2013, Semarang: Dinkes Jateng
Falupi Karunia Niken, 2013. Hubungan
Pengetahuan Tentang Hipertensi
Dengan kepatuhan Meminum Obat
Pada Pasien Hipertensi Di Poliklinik
Penyakit Dalam Rumah Sakit “X”
Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Surakarta 2013 .
Fraenkel, J., Wallen, N. 2008. How to Design
and Evaluate Research in Education.
New York: McGraw-Hill Higher
Education
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta
: EGC, 1022
Hartono,L.A. (2009). Stres dan stroke.
Yogyakarta:Kanisius
Kowalak JP, Welsh W, Mayer B. 2011. Buku
Ajar Patofisiologi. Alihbahasa oleh
Andry Hartono. Jakarta: EGC.
Lailatushifah, S.N.F. (2012). Kepatuhan
Pasien yang Menderita Penyakit Kronis
dalam Mengkonsumsi Obat Harian.
Yogyakarta. Fakultas Psikologi.
Halaman: 1-9. Diakses 2 September
2015.
Lee W.-Y., Ahn J., Kim J.-H., Hong Y.-P.,
Hong S.K., Kim Y.T., Lee S.H. and
Morisky D.E., 2013, Reliability and
Validity of a Self-Reported Measure of
Medication Adherence in Patients with
type 2 Diabetes Mellitus in Korea., The
Journal of International Medical
Research, 41 (4), 1098–110.
Maryam, Siti. 2008. “Menengenal Usia Lanjut
dan Perawatannya”. Jakarta: Salemba
Medika
Morisky, D. & Munter, P. (2009). New
medication adherence scale versus
pharmacy fill rates in senior with
hypetention. American jurnal of
Managed Care . 15(1) 59- 66.
Mubin, MF, dkk. 2010. Karakteristik Dan
Pengetahuan Pasien Dengan Motivasi
Melakukan Kontrol Tekanan Darah Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sragi I
Pekalongan. Jurnal Universitas
Muhammadiyah Semarang. Vol 6 No. 1
Niven, Neil. 2008. Psikologi Kesehatan :
Pengantar Untuk Perawat Dan
Profesional. Jakarta: EGC
Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Nursalam, 2012. Management Keperawatan
edisi 3, Jakarta : Salemba Medika
Oktaviani, D. 2011. Hubungan Kepatuhan
Minum Obat Anti Tuberkulosis dengan
Status Gizi Anak Penderita
Tuberkulosis Paru. Jurnal Kesehatan.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Vol.8, No.1 (8)
PERKI, 2015, Pedoman Tatalaksana
Hipertensi pada Penyakit
Kardiovaskular, edisi pert.,
Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia, Jakarta
Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah,
2010, Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Pratiwi, D. 2011. Pengaruh Konseling Obat
terhadap Kepatuhan Pasein Hipertensi
di Poliklinik Khusus RSUP DR. M
Djamil Padang. Artikel Program Pasca
Sarjana Universitas Andalas Padang.
http://pasca.unand.ac.id/id/wpcontent/uploads/2011/09/ARTIKEL4.p
df. Diakses pada tanggal 5 November
2018
Puspitasari A.W., 2012, Analisis Efektifitas
Pemberian Booklet Obat terhadap
Tingkat Kepatuhan Ditinjau dari Kadar
Hemoglobin Terglikasi (HbA1C) dan
Morisky Medication Adherence Scale
(MMAS-8) pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Bakti
Jaya Kota Depok, Tesis, Fakultas
Matematika dan Ilmu Alam,
Universitas Indonesia, Jakarta.
Putri, R.A., 2012, Analisis efektivitas
pemberian konseling dan pemasangan
poster terhadap tingkat kepatuhan dan
nilai tekanan daearh pasien hipertensi
di Puskesmas Bakti Jaya kota Depok,
Tesis, Jakarta: Universitas Indonesia.
Ramadona, A., 2011. Pengaruh Konseling
Obat Terhadap Kepatuhan Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik
Khusus Rumah Sakit Umum Pusat
Dr.M.Djamil Padang.
Riset Kesehatan Dasar[RISKESDAS]. (2010).
Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI.
Saferi W, Andra., Mariza P, Yessie. 2013.
KMB 2 :Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa Teori dan
Contoh Askep). Yogyakarta : Nuha
Medika
Sharma S. 2009. Aroma Therapy. Terjemahan
Alexander Sindoro. Jakarta: Kharisma
Publishing Group. h. 39 – 40
Sidabutar RP, Wiguno P, 2009. Hipertensi
Essensial. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.
Jakarta: Balai Penerbit FK-UI.
1999:210-222
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., &
Cheever, K.H. (2012). Brunner And
Suddarth’s Text Book Of Medical
Surgical Nursing. 11th ed. Lippincott
Williams & Wilkins, Inc.
Smeltzer, Suzane C., and Bare, Brenda G.,
(2008). Buku Ajar Kesehatan Medical
Bedah, Volume 2, Edisi 8. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC.
Sopiyudin M , Dahlan, 2013. Besar Sampel
dan Cara Pengambilan Sampel.
Jakarta: Salemba Medika
Sudarta, W. 2013. Asuhan Keperawatan
Dengan Gangguan Sistem
Cardiovaskuler. Yogyakarta : Gosyen
Publishing
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Afabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Supadmi. 2012. Hubungan Motivasi dan
Kepatuhan Minum Obat Pada
Penderita TB Paru di Poli DOTS
RSUD Tarakan Kalimantan Timur.
Universitas Brawijaya.
Suwarno, Hartini, Sri, Dan Saring Marsudi.
2008. Psikologi Pendidikan. Surakarta:
BP FKIP UMS
Triyanto, Endang, 2014. Pelayanan
Keperawatan Bagi Penderita
Hipertensi Secara Terpadu. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Wibowo, R dan Soepardi S. 2008. Kepatuhan
Berobat dengan Antibiotika Jangka
Pendek di Poliklinik Umum
Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS
Dr.Cipto Mangunkusumo,
Jakarta.http://saripediatri.idai.or.id/pdfil
e/10-3-5.pdf. [Diakses 2/5/2014].
Yuliyati,dkk,2013. Hubungan pengetahuan
tentang hipertensi dengan kepatuhan
meminum obat pada pasien hipertensi
di poliklinik penyakit dalam rumah
sakit “x” tahun 2013. Skripsi

Downloads

Published

2021-05-27

How to Cite

Mardiana, S. S., Faridah, U., Subiwati, S., & Wibowo, B. D. (2021). HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARANGRAYUNG II. Prosiding University Research Colloquium, 628–635. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1456