Lanskap Linguistik Multibahasa Dalam Ruang Publik Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul

Authors

  • Selvi Florenta Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Laili Etika Rahmawati Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract

Para perintis, pejuang bahasa Indonesia merupakan bahasa
nasional yang dengan diperjuangkannya dalam kemerdekaan RI kala
itu paham akan fungsi dari bahasa itu sendiri yaitu sebagai lambang
persatuan bagi bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai macam
suku bangsa dan bahasa. Laskap linguistik atau linguistic landscapes
(selanjutnya disebut LL) merupakan kehadiran bahasa di antara
ruang dan tempat. Puzey (dalam Erikha 2018:40) menggambarkan
LL sebagai kajian interdisipliner atas kehadiran berbagai isu bahasa
yang berinteraksi dengan bahasa lain di dalam ruang publik.
Multibahasa pastinya lebih dari satu bahasa, hal ini tidak ditujukan
dalam konteks lisan saja tetapi juga dalam tanda-tanda tulis di
wilayah Gunung Kidul tanda tertulis multibahasa dapat ditemukan
dengan mudah, terutama di papan nama-nama pantai dan resort.
Mungkin ini lah yang ingin ditonjolkan masyarakat untuk menarik
banyak orang dari berbagai negara. Karya ilmiah ini bertujuan
untuk menganalisis makna dan mengetahui multibahasa dalam
papan nama-nama pantai di wilayah Gunung Kidul dan multibahasa
yang digunakan dalam ruang publik pariwisata. Metode penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif. Hasilnya Multibahasa yang
digunakan penamaan pantai-pantai di Gunung Kidul ini
menggunakan multibahasa bahasa jawa dengan golongan dari
bahasa jawa sendiri, ada yang menggunakan bahasa jawa Kromo
dan ngoko. Secara keseluruhan multibahasa dalam ruang lingkup
pariwisata di Gunung Kidul ini masih banyak terdapat multibahasa
yang digunakan dengan mencampurkan bahasa asing didalamnya.

Downloads

Published

2021-05-27

How to Cite

Florenta, S., & Etika Rahmawati, L. (2021). Lanskap Linguistik Multibahasa Dalam Ruang Publik Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul. Prosiding University Research Colloquium, 57–63. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1281