Studi Deskriptif Kesehatan Lansia Akibat Bencana Merapi Di Tempat Evakuasi Akhir Sister Village Magelang

Authors

  • Priyo Priyo Universitas Muhammadiyah Magelang
  • Margono Margono Universitas Muhammadiyah Magelang

Keywords:

Bencana merapi, Kelompok Rentan, Masalah Kesehatan, Pengungsian

Abstract

unung Merapi memuntahkan lahar panas maupun dingin secara
periodik 3 sampai dengan 7 tahunan. Luncuran lahar panas ke
daerah dengan radius 10 Km mampu meluluhlantahkan kehidupan.
Lahar dingin berupa banjir juga mampu merusak alam dan
kehidupan khususnya pada lokasi yang dilaluinya. Semua ini berisiko
terhadap munculnya masalah kesehatan baik fisik maupun psikis
atau kerentanan terhadap masyarakat yang tinggal disekitar gunung
Merapi khususnya daerah kawasan rawan bencana/ KRB 3. Salah
satu kelompok rentan yang sering menjadi perhatian adalah lansia
yang secara umum mengalami penurunan secara fisik maupun
psikisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
kesehatan lansia pada kelompok rentan lansia di Tempat
Pengungsian Akhir/ TEA Desa Deyangan Kabupaten Magelang.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif.
Sampel penelitian ini sebanyak 23 lansia.
Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode
statistik deskriptif dengan persentase dan tabel. Dari hasil penelitian
ditemukan bahwa karakteristik responden yang terbanyak berumur
76-80 tahun, jenis kelamin perempuan, agama Islam,
pendidikan SD, pekerjaan petani, dan status responden single
(janda, duda, tidak nikah). Masalah kesehatan atau penyakit yang
dialami meliputi: Hipertensi, Rheumatik, Gatal, Demensia, DM,
dan Stroke. Keluhan kesehatan yang dirasakan meliputi susah
tidur, pegal pegal, pusing, pendengaran terganggu, gatal dan
mudah lelah. Tingkat fungsi intelektual yang terbanyak mengalami
fungsi kerusakan intelektual sedang, fungsi status mental terbanyak
mengalami masalah fungsi mental ringan, dan responden terbanyak
tidak mengalami depresi. Dengan adanya temuan data tersebut maka
penting bagi Pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih
melalui perencanaan, implementasi dan monitoring tempat evakuasi
akhir pada kelompok rentan lansia agar terpenuhi kebutuhan
kesehatan dan teratasi masalah kesehatannya secara komprehensif,
aman dan nyaman.

References

Agustia, S., Sabrian, F., & Woferst, R.
(2014). Hubungan gaya hidup dengan
fungsi kognitif pada lansia. Jom Psik,
1(2), 1–8.
Barita, I., & Zulaicha, E. (n.d.). Gambaran
Masalah Kesehatan Masyarakat
Antara Sebelum Dan Setelah Letusan
Gunung Merapi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Srumbung Magelang.
149–161.
Dianingtyas Agustin, S. U. (2020). Wredha
Wening Wardoyo Ungaran. 37–44.
Haqi, Muhmamad ( 2019). Gambaran
status mental (stres, kecemasan, dan
depresi) pada Korban pasca gempa
berdasarkan periode perkembangan
(remaja, dewasa, dan lansia) di desa
pendua kabupaten lombok Utara.
Jurnal Keperawatan Jiwa) Vol. 1, No.
2, September 2019. https://ejournal.unair.ac.id/PNJ

Heppenstall CP, Wilkinson TJ, Hanger
HC, Dhanak MR, Keeling S. Impacts
of the emergency mass evacuation of
the elderly from residential care
facilities after the 2011 Christchurch
earthquake. Disaster Med Public
Health Prep. 2013;7(4):419–23.
Haseen, F., & Prasartkul, P. (2011).
Predictors of depression among older
people living in rural areas of
Thailand. Bangladesh Medical

Downloads

Published

2021-05-27

How to Cite

Priyo, P., & Margono, M. (2021). Studi Deskriptif Kesehatan Lansia Akibat Bencana Merapi Di Tempat Evakuasi Akhir Sister Village Magelang. Prosiding University Research Colloquium, 1–9. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1253