Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) dengan Pelarut Etanol dan Metanol terhadap Streptococcus mutans

Authors

  • Zesi Oktina Nur Fajrian STIKes Muhammadiyah Gombong
  • Naelaz Zukruf Wakhidatul Kiromah STIKes Muhammadiyah Gombong
  • Titi Pudji Rahayu STIKes Muhammadiyah Gombong

Keywords:

Antibakteri, bawang merah, Streptococcus mutans

Abstract

Masalah gigi dan mulut di Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya adalah plak gigi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcu mutan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengguakan obat kumur yang mengandung senyawa antibakeri chlorhexine. Chlorhexidin memiliki efeksamping iritasi mulut, rasa terbakar dan perubahan presepsi rasa. Untuk meminimalkan efek samping tersebut maka dibutuhkan antibakteri herbal. Bawang merah mengandung senyawa allin, alisin dan flavonoid yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi antibakteri dari ekstrak etanol dan metanol bawang merah terhadap bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menguji aktivitas antibakteri menggunakan bakteri Streptococcus mutans. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Ducan untuk melihat perbedaan tiap perlakuan. Hasil rerata diameter zona hambat untuk ekstrak etanol yaitu 5,22 mm (10%), 5,17 mm (20%), 5,96 mm (30%), 6,28 mm (40%) dan 5,86 mm (50%). Untuk ekstrak metanol adalah 4,,88 mm (10%), 5,23 mm (20%), 5,88 mm (30%), 4,95 mm (40%) dan 5,65 mm (50%). Analisis One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan Ducan menunjukan bahwa kedua ekstrak bawang merah memiliki potensi sebagai antibakteri dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penepitian ini adalah ekstrak etanol dan metanol bawang merah dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan 50% memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans.

References

1. Anastasia A, Tandah MR. Formulasi sediaan mouthwash pencegah plak gigi ekstrak biji kakao (theobroma cacao L) dan uji efektivitas pada bakteri streptococcus mutans. Galen J Pharm. 2017;3(March):84–92.
2. Novita W. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Daun Sirih (Piper betle L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans Secara In Vitro. JMJ. 2016;4.
3. Ambarwaty W. Uji Daya Antibakteri Jus Bawang Merah(Allium ascalonicum.L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans Atcc 25175 Secara In Vitro. Vol. 2014. 2014.
4. Jawa T. Uji Daya Hambat Antibakteri Ekstrak Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Pembentuk Karies Gigi Streptococcus mutans [Internet]. Universitas Sanata Dharma. 2016. Available from: https://repository.usd.ac.id/6864/1/121434044.pdf.
5. Ibrani. Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Secara Klt-Bioautografi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; 2013.
6. Misna, Diana K. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Galen J Pharm. 2016;138(2442–8744).
7. Rahayu S, Kurniasih N, Vina Amalia. Ekstraksi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari Limbah Kulit Bawang Merah Sebagai Antioksidan Alami. al Kim. 2015;2(1).

Downloads

Published

2020-12-15

How to Cite

Fajrian, Z. O. N., Kiromah, N. Z. W., & Rahayu, T. P. (2020). Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) dengan Pelarut Etanol dan Metanol terhadap Streptococcus mutans. Prosiding University Research Colloquium, 209–216. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1143