Hubungan Asupan Lemak dan Serat dengan Kejadian Metabolic Syndrome pada Pekerja Wanita di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

Authors

  • Rini Dwi Puryaningtias Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Dwi Sarbini Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Asupan lemak, asupan serat, metabolic syndrome, pekerja wanita

Abstract

Metabolic syndrome adalah sekumpulan faktor risiko pemicu timbulnya penyakit kardiovaskuler meliputi obesitas sentral, peningkatan trigliserida dan glukosa darah puasa, penurunan kolesterol HDL dan hipertensi. Kejadian metabolic syndrome pada pekerja wanita dapat mempengaruhi fisiologis wanita untuk melahirkan dan adanya keterkaitan antara kesehatan ibu dan anak yang dikandungnya. Selain itu, dapat mempengaruhi produktivitas kerja dan meningkatkan biaya pengobatan. Tingginya asupan lemak menyebabkan kelebihan lemak intra-abdominal yang lebih sensitif terhadap lipolisis untuk menghasilkan asam lemak bebas yang dapat memicu resistensi insulin, peningkatan LDL, penurunan HDL, hipertensi. Serat dapat menstimulasikan perbaikan kondisi fisiologis dan metabolik. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui hubungan asupan lemak dan serat dengan kejadian MetS pada pekerja wanita di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Studi ini menggunakan desain penelitian cross sectional pada 34 pekerja wanita yang dipilih secara proporsional random sampling dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria penentuan metabolic syndrome pada wanita meliputi tekanan darah sistolik ?130 mmHg, diastolik ?85 mmHg, lingkar pinggang ?88 cm, trigliserida ?150 mg/dl, HDL <50 mg/dl dan glukosa darah puasa ?110 mg/dl. Asupan lemak dan serat dihitung melalui hasil semi quantitative food frequency food questionnaire. Uji hubungan dan risiko relatifnya diuji menggunakan chi-square dan prevalence risk. Sebanyak 64,7% pekerja wanita mengalami metabolic syndrome. Sebagian besar responden memiliki asupan lemak lebih (82,4%) dan asupan serat kurang (55,9%). Terdapat hubungan antara asupan lemak dengan kejadian metabolic syndrome (P=0,014; PR=4,5 95%CI=0,742-27,276) dan tidak ada hubungan antara asupan serat dengan kejadian metabolic syndrome (P=0,832). Asupan lemak merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kejadian metabolic syndrome.

References

Aneja, Ashish., Fadi El-Atat., Samy I., McFarlane dan James R, Sowers. 2004. Hypertension and Obesity. The Endocrine Society Journal :169-205
Bruscato, NM., Vieira, JL da C., do, Nascimento NMR., Canto, MEP,. MD, JC Stobbe., Gottlieb, MG., Wagner, MB., Dalacorte, RR. 2010. Dietary Intake is Not Associated to the Metabolic Syndrome in Elderly Women. North American Journal of Medical Sciences. 2 (4) : 182-188. doi:10.4297/najms.2010.2182.
Carlos, Joseph J., Joey, CE., Gregory, JN., Karen, A. Ortiz., Paul, C. Young. 2011. Dietary Fiber and Nutrient Density Are Inversely Associted with the Metabolic Syndrome in US Adolescents. Journal of the American Dietetic Association. 111 (111) : 1688-1695.
Chen, Sheng-Pyng, Huan-Cheng Chang, Tien-Mu Hsiao, Chih Jung Yeh dan Hao-Jan Yang. 2018. Gender Differences in the Effects of the Frequency of Physical Activity on the Incidence of Metabolic Syndrome: Result from a Middle Aged Community Cohort in Taiwan. Metabolic Disorder and Related Disorders Journal Volume 16.
Demerath, Ellen W., Sun, Shumei S., Rogers, N., Lee, M., Reed, D., Choh, AC., Couch, W., W, Steffan AC., Chumlea, WC., Siervogel, RM., Towne, B . 2007. Anatomical Patterning Of Visceral Adipose Tissue: Race, Sex dan Age Variation. Obesity Journal. 15: 2984-2993.
de Oliveira EP., McLellan, KC., Vaz de Arruda Silveira L., Burini, RC. 2012. Dietary Factors Associated with Metabolic Syndrome in Brazilian Adults. Nutrition journal. 11:13.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS: Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan. Jakarta: Balitbang Depkes RI
Dewi, IGASK., Pramantara, IDP., Pangastuti, R. 2010. Pola Makan berhubungan dengan Metabolic Syndrome (MetS) pada Lanjut Umur di Poliklinik Geriatri RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 6(3):105-13.
Freire, Renata D., Marly A. Cardoso, Suely G.A. Gimeno dan Sandra R.G. Ferreira. 2005. Dietary Fat Is Associated With Metabolic Syndrome in Japanese Brazilians. Diabetes Care Journal Vol. 28 No. 7
Galisteo, M., Duarte, J., Zarzuelo, A. 2008. Effects of Dietary Fibers on Disturbances Clustered In The Metabolic Syndrome. Journal of Nutritional Biochemistry. 19: 71-84. doi:10.1016/j.jnutbio.2007.02.009.
Hardinsyah dan Tambunan V. 2004. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Serat Makanan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. LIPI, Jakarta.
Hardinsyah, Riyadi H, Napitupulu V. 2014. Kecukupan energi, protein, lemak dan karbohidrat. Di dalam: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, editor. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta (ID): Kemenkes. hlm 26-50.
Haris, Syafruddin dan Tambunan, Taralan. 2009. Hipertensi pada Sindrom Metabolik. Sari Pediatri Volume 11.
International Diabetes Federation. 2006. The IDF Consensus Worldwide Definition Of The Metabolic Syndrome. Belgia (BE): IDF. Diakses: 20 Juli 2019. http://www.diabetes.org/
Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Lutsey, PL., Steffen, LM., Stevens, J. 2008. Dietary Intake and The Development of The Metabolic Syndrome: The Atherosclerosis Risk in Communities Study. Circulation. 117: 754-761.
Marliyati, SA., Nasoetion, A., Simanjuntak, M., Puspitasari, M. 2008. Pola Konsumsi Pangan Pria Dewasa di Perdesaan dan Perkotaan Bogor-Jawa Barat: Kaitannya dengan Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Media Gizi dan Keluarga. 32(2): 1-14.
Mathur, R. 2009. Metabolic Sindrome. Diakses: 19 Juli 2019. http/www.medecin.com
McKeown, NM., Meigs, JB., Liu, S., Saltzman, E., Wilson, PWF., Jacques, PF. 2004. Carbohydrate Nutrition, Insulin Resistance and the Prevalence of The Metabolic Syndrome in The Framingham Offsprin. Diabetes Care. 27 (2) : 538–546.
Merriam, PA., Persuitte, G., Olendzki, BC., Schneider, K., Pagoto, SL., Palken JL. dkk. 2012. Dietary Intervention Targeting Increased Fiber Consumption for Metabolic Syndrome. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics. 112 (5) : 621-3.
National Cholesterol Education Prog Criteria Modified for Asians (NCEP ATP III) Expert Panel on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults. 2001. Executive Summary of the Third Report of the National Cholesterol Education Prog (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III). JAMA. 285:2486-97.
Pitsavos Christos, Demosthenes Panagiotakos, Michael Weinem dan Christodoulos Stefanadis. 2006. Diet, Exercise and The Metabolic Syndrome. The Review of Diabetic Studies Volume 3.
Solechah, SA., Briawan, D., Kustiyah L. 2014. Proporsi dan Faktor Risiko sindrom Metabolik pada Pekerja Wanita di Pabrik Garmen di Kota Bogor. Panel Gizi Makan. 37(1): 21-23.
Sargowo, D dan Andarini. 2011. Pengaruh Komposisi Asupan Makan terhadap Komponen Sindrom Metabolik pada Remaja. Jurnal Kardiologi Indonesia 32(1): 14-23.
Trisna, I., dan Hamid, S. 2009. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Obesitas Sentral Pada Wanita Dewasa (30-50 Tahun) Di Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat 3, 68–71.
Uttara, Singh dan Kochhar, A. 2011. Metabolic Syndrome and its Relation with Dietary Fibers. Proc Indian natn Sci Acad 77. 2011(1): 69-77.
Ventura, EE., Davis, JN., Alexander, KE., Shaibi, GQ., Lee, W., Byrd-Williams CE, dkk. 2008. Dietary Intake and The Metabolic Syndrome in Overweight Latino Children. Journal of the American Dietetic Association. 108 (8) : 1355-9.

Downloads

Published

2020-12-15

How to Cite

Puryaningtias, R. D., & Sarbini, D. (2020). Hubungan Asupan Lemak dan Serat dengan Kejadian Metabolic Syndrome pada Pekerja Wanita di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Prosiding University Research Colloquium, 168–178. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1139