Terapi Okupasi untuk Meningkatkan Kesabaran pada Pasien RSJD

Authors

  • Wisnu Sri Hertinjung Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Desti Arifiani Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Monica Huaida Hanifah Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Sabar, Skizofrenia, Terapi Okupasi

Abstract

Menurut data riskesdas, prevalensi pasien skizofrenia di Jawa Tengah meningkat menjadi 9% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pasien skizofrenia mengalami kesulitan dalam membedakan mana yang kenyataan dan khayalan, kesulitan berpikir, mengingat dan mengontrol emosi, sehingga mudah tersulut emosi dan kurang sabar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesabaran pasien RSJD sebelum dan setelah pemberian terapi okupasi berupa merangkai manik-manik. Metode penelitian ini adalah Kuantitatif dan jenis penelitian Eksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian adalah 7 orang pasien perempuan RSJD. Variabel bebasnya adalah terapi okupasi sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat kesabaran. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kesabaran pasien RSJD setelah pemberian terapi okupasi berupa merangkai manik-manik (p < 0.05). Hal ini berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk rata-rata tingkat kesabaran pasien RSJD terdapat perbedaan yang meningkat secara signifikan dari 74 menjadi 79 sebelum dan setelah pemberian terapi okupasi berupa merangkai manik-manik, dengan demikian hipotesis diterima. Tambahkan kesimpulan hasil uji beda, Misalnya: Terdapat perbedaan yang sangat signifikan tingkat kesabaran pasien RSJD sebelum dan setelah mendapatkan Terapi Okupasi, dengan demikian hipotesis diterima.

References

El Hafiz, S., Mundzir, I., Rozi, F., & Pratiwi, L. (2015). Pergeseran Makna Sabar dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non- Empiris, 1(1).

Iwasil, A., Sari, S. M., & Suryanata, L. (2019). Perancangan Interior Pusat Terapi Okupasi bagi Penderita Skizofrenia di Malang. Intra, 7(2), 342-352.

Kaharingan, E., Bidjuni, H., & Karundeng, M. (2015). Pengaruh penerapan terapi okupasi terhadap kebermaknaan hidup pada lansia di panti werdha Damai Ranomuut Manado. JURNAL KEPERAWATAN, 3(2).

Darmawan, A., & Lukmawati, L. (2015). Makna Sabar Bagi Terapis (Studi Fenomenologis di Yayasan Bina Autis Mandiri Palembang). Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 1(1), 47-58.

Oktaviani, E. S., Vonna, R. D., & Caroline, Y. C. Y. (2017). Hubungan Sabar dan Harga Diri dengan Agresivitas pada Supporter Bola. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 2(1), 55-64.

Halimah, L., Fitriyani, C., Irbah, W. N. F., Kalangwan, K., & Hanafi, A. (2019). Sabar dan authentic happiness pada anggota komunitas Khuruj Fisabilillah di Bandung. Jurnal Psikologi Islam, 6(2), 15-22.

Maslim, R. (2013). Diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: PT Nuh Jaya.

Downloads

Published

2020-12-15

How to Cite

Hertinjung, W. S., Arifiani, D., & Hanifah, M. H. (2020). Terapi Okupasi untuk Meningkatkan Kesabaran pada Pasien RSJD. Prosiding University Research Colloquium, 68–72. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1124