Efektivitas Kantong Ampul Suatu Inovasi untuk Pencegahan Kecelakaan Kerja

Authors

  • Yustiana Olfah Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
  • Abdul Ghofur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
  • Nia Ayu Bintari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta

Keywords:

kantong ampul, K3, kamar operasi, pencegahan

Abstract

Berdasarkan studi terdahulu tingginya angka kecelakaan kerja di kamar operasi di sebabkan karena kelalaian petugas di kamar operasi. Bentuk kecelakaan tersebut berupa 18 orang (54,55%) tertusuk jarum, 10 orang (30,30%) mengalami teriris pisau bedah, 25 orang (75,76 %) mengalami tergores ampul dan 20 orang (60,61%) terkena cairan tubuh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dan masukan tentang desain kantong ampul untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu cedera akibat membuka ampul oleh perawat bedah dan perawat/penata anastesi. Penelitian ini menggunakan metode observasional yang melibatkan 38 orang perawat bedah dan perawat/penata anastesi (total sampling) yang bertugas di kamar operasi di RSUD Kab Sleman dan RS Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecelakaan akibat tergores ampul mencapai 78,6% sedangkan pemanfaatan kantong ampul efektif sebesar 92,1%. Bahan kantong ampul semua masukan perawat bedah dan anestesi adalah bahan katun (50%), desain sesuai contoh(60,5%), ukuran sesuai ampul (100%) dan warna terang (42,1%). Sementara itu hubungan antara pemanfaatan kantong ampul dengan kecelakaan kerja (tergores ampul) secara statistik bermakna (r=-0,532; sig ? = 0,001), tetapi perlu penelitian lanjutan terkait desain ampul dengan praktikan dan tenaga kesehatan yang sesuai sebagai responden.

Author Biographies

Yustiana Olfah, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta

Jurusan Keperawatan

Abdul Ghofur, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta

Jurusan Keperawatan

Nia Ayu Bintari, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta

Jurusan Keperawatan

References

[1] WHO. Burden of Endemic Health Care Associated Infection in Developing Countries : Systematic Review and Meta Analysis; 2010
[2] Puslitbag IKM FK UGM dan Program S2 Hiperkes UGM. Kumpulan Makalah Khusus K3 Rumah Sakit. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ; 2000
[3] Ivana, A., Widjasena, B., & Jayanti, S. Analisa Komitmen Manajemen Rumah Sakit (RS) Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada RS Prima Medika Pemal. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2014;2(1):35-41.
[4] Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. 2007
[5] Anizar. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta. Grha Ilmu; 2012
[6] Hermana AD. Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya luka tusuk jarum atau benda tajam lainnya pada perawat di Rumah Sakit umum daerah Kabupaten Cianjur. 2006.
[7] Occupational Safety and Health Administration. How Safe Is Your Hospital for Workers? Learn More and Take Action 800. 2013. [cited Jan 27 2020]. Available from : https://www.osha.gov/dsg/hospitals/documents/4.1_Overview_508.pdf
[8] Clarke SP. Hospital work environments, nurse characteristics, and sharps injuries. Am J Infect Control.2007;35(5):302–9.
[9] Wicker S, Cinatl J, Berger A, Doerr HW, Gottschalk R, Rabenau HF. (2008).Determinationof risk of infection with blood- borne pathogens following a needlestick injury in hospital workers. Ann Occup Hyg. 2008;52(7):615– 22.
[10] Todingan AA, Mandagi RJM, Mangare JB. Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Manado Town Square 3). Journal Sipil Statik.. 2015 ;3(6):373–82.
[11] Caesario Alam Widjaja S HH and RSA. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Studi Kasus Proyek Gedung P1 dan P2 UKP).Universitas Kristen Petra. 2015
[12] Castro, AB de ;Suzane L Sabrera D. Occupational Health and Safety Issues Among Nurses in the Philippines. NIH PA Author Manuscr, 57(4):149–57. 2009
[13] Mauliku N. Kajian Analisis Penerapan Sistem Manajemen K3RS di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika;2011;36
[14] Suma’mur. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta : CV. Sagung Seto; 2013
[15] Wichaksana, A. Penyakit Akibat Kerja di Rumah Sakit dan Pencegahannya. 2002. [diakses 27 Januari 2020]. http:// www.kalbe .co.id.
[16] Arif, Kumala. Asuhan Keperawatan Perioperatif. Jakarta: Salemba Medika. 2009.
[17] Olfah Y, Ghofur A, Bintari NA, Siswati T. Pengaruh Penggunaan Assesment Resiko terhadap Upaya Penata/Perawat Anestesi dalam Pelaksanaan Patient Safety ;Universal Precautions di RSUD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). In: Proceedings Seminar Nasional Keshatan Masyarakat Promosi Kesehatan Universitas Sriwijaya. 2019
[18] Shiddiq S, Hanifa ND, Respati T, Susanti Y. Hubungan Pengetahuan dengan Upaya Penerapan K3 pada Perawat. Bandung : Bandung Meeting on Global Medicine & Health (BaMGMH), Vol. 1 No. 1 Tahun. 2017.
[19] Danjuma, A., et al. Rates and Patterns of Operating Room Hazards among Nigerian Perioperative Nurses. J Perioper Crit Intensive Care Nurs 2: 106. doi: 10.4172/jpcic. 2 of 7 J Perioper Crit Intensive Care Nurs ISSN: JPCIC an open access Volume 2• Issue 1. Furthermore, in Nigeria, a study by [16] (2016): 3.
[20] Helliyanti, P. Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak Aman di Dept. Utility and Operation, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Divisi Bogasari Flour Mills Jakarta. Universitas Indonesia; 2009.
[21] Notoatmodjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. 2010.
[22] Aprisupitha. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Perawat Dengan Kepatuhan Penerapan Prakt ek Menyuntik yang Aman dan Pengelolaan Limbah oleh Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Rasidin Padang Tahun 2017. Universitas Andalas, 2017.
[23] Sudarmo, Helmi, & Marlinae. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Terhadap Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk Pencegahan Penyakit Akibat Kerja. Jurnal Berkala Kesehatan; 2016; 1(2): 88-95
[24] Burhami, Mahfud. Survey Kecelakaan Kerja Pada Perawat di RSU Salewangang Kabupaten Maros. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2010
[25] RSUD R Syamsudin, SH. 2016 SPO Penyiapan Obat Injeksi no doc. RSSYAMSPO/01.23/060 Sukabumi
[26] Masloman AP, Kandou GD, Tilaar Ch. Analisis Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Kamar Operasi RSUD Dr Sam Ratulangi Tondano. JIKMU; 2015;5
[27] Honda M, Chompikul J, Rattanapan. Sharps injuries among nurses in thai regional hospital : prevalence and risk factors thei.joem.com; 2014;2(4).
[28] Sandewa, S. Hubungan Perilaku dengan Resiko Kecelakaan Kerja pada Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Labuang Baji Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis; 2014; 5(4)
[29] Putri S, Santoso, Rahayu EP Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat Rumah Sakit, Jurnal Endurance. 2018 : 3(2);275)

Downloads

Published

2020-05-12

How to Cite

Olfah, Y., Ghofur, A., & Bintari, N. A. (2020). Efektivitas Kantong Ampul Suatu Inovasi untuk Pencegahan Kecelakaan Kerja. Prosiding University Research Colloquium, 177–185. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1062