PENGARUH EDUKASI DAN KONSELING PILAR DM TERHADAP PENGETAHUAN SIKAP DAN LEVEL GULA DARAH

Authors

  • Nur Isnaini

Keywords:

Edukasi&Konseling, Pengetahuan, Sikap, GDS

Abstract

Latar belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang ditandai oleh hipergikemia atau peningkatan kadarglukosa dalam darah yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin ataumenurunnya kerja insulin. Salah satu intervensi penanganan DM adalah melalui pilar penanganan DM berupa edukasi, pemeriksaan rutin gula darah, aktifitas, terapi nutrisi, dan terapi farmakologi. Edukasi dan konseling menjadi sebuah implementasi yang sangat penting karena dengan pengetahuan akan dapat merubah sebuah perilaku yang tujuan akhirnya adalah level gula darah dalam angka stabil

Metode

Penelitian kuasi eksperimen dengan populasi Jumlah responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi sebanyak 55 responden Pada penelitian ini variabel yang dianalisa secara univariat karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan level gula darah sewaktu sebelum dan sesudah diberikan edukasi nutrisi dan konseling. Analisa bivariat menggunakan uji statistik non parametrik yaitu wilcoxon.

Hasil

Tingkat pengetahuan pre-test dan post-test menggunakan uji wilcoxon nilai p<0.05. Sikap pre-test dan post-test nilai p<0.05. Hasil pemeriksaan  GDS terdapat 2 orang yang terdiagnosa DM dengan nilai GDS >200 mg/dl dan sebagian besar berada pada kategori pra DM sebanyak 40 dan normal sebanyak 13 orang.

Kesimpulan

Terdapat perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan edukasi penyakit Diabetus Mellitus pada ibu ibu Aisyiah ranting Karang talun kidul. Sebagian besar responden berada pada level GDS pra DM

References

American Diabetes Association.(2015). Classification and Diagnosis of Diabetes. Diabetes Care; Vol 38(Suppl. 1): S8-16
Al Nohair S.(2013).Effectiveness of Levels of Health Education on HbA1c in Al-Qassim Region, Saudi Arabia. International Journal of Health Sciences.
Chen G-D, Huang C-N, Yang Y-S, Lew-Ting C-Y.(2014).Patient perception of understanding health education and instructions has moderating effect on glycemic control. BMC Public Health.
Daivadanam M, Absetz P, Sathish T, et al.(2013). Lifestyle change in Kerala, India: needs assessment and planning for a community-based diabetes prevention trial. BMC Public Health ;13:95. doi:10.1186/1471-2458-13-95.
Irawan, Dedi. (2010). Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 diDaerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007).Thesis Universitas Indonesia.
Keraf.(2001). Ilmu Pengetahuan.Jakarta : Kanisius.
Kautzky-Willer A, Dorner T, Jensby A, Rieder A. (2012). Women show a closer association between educational level and hypertension or diabetes mellitus than males: a secondary analysis from the Austrian HIS. BMC Public Health ;12:392. doi:10.1186/1471-2458-12-392.
Larsen BA, Martin M “Bud,” Hutchins D, Alfaro-Correa A, Shea L. (2007). State Diabetes Prevention and Control Program Participation in the Health Disparities Collaborative: Evaluating the First 5 Years. Preventing Chronic Disease ;4(1):A13.
Li R, Zhang P, Barker LE, Chowdhury FM, Zhang X. (2010). Cost-Effectiveness of Interventions to Prevent and Control Diabetes Mellitus: A Systematic Review. Diabetes Care ;33(8):1872-1894. doi:10.2337/dc10-0843.
Mohan V, Seedat YK, Pradeepa R. (2013). The Rising Burden of Diabetes and Hypertension in Southeast Asian and African Regions: Need for Effective Strategies for Prevention and Control in Primary Health Care Settings. International Journal of Hypertension ;2013:409083. doi:10.1155/2013/409083.

Mohan V, Deepa M, Pradeepa R, et al. (2012). Prevention of Diabetes in Rural India with a Telemedicine Intervention.Journal of Diabetes Science and Technology.
McInnes A, Jeffcoate W, Vileikyte L.(2011). Foot care education in patients with diabetes at low risk of complications: a consensus statement. Diabetic Medicine ;28(2):162-167. doi:10.1111/j.1464-5491.2010.03206.x.
Noerhayati T.(2014) Hubungan Antara Sikap Dan Perilaku Keluarga Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetus Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran. Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto.
Notoatmodjo, S. (2007).Promosi kesehatan dan ilmu perilaku.Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam.(2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.Surabaya : Salemba Medika.
Price, Sylvia A & Wilson, Lorrain M. (2005).Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, edisi 6, Jakarta: EGC.
Rahayu PA, Javar N, Indriasari R. (2013). The Effect of Education Nutrition on Knowledge, Attitude and Blood Sugar Levels on Diabetes Mellitus Type 2 Patient in The Work Area Health Center Makassar. Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin,Makassar.
Smeltze,S. C. And Bare, B. G. (Eds). (2008). Brunner and Suddarth’s texbook of medical surgical nursing (9th ed.). Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.
Sujaya, I Nyoman.(2009). “Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai FaktorRisiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan.” Jurnal Skala Husada Vol. 6 No.1 hal: 75-81
Sukardji, K. (2009). Penatalaksanaan gizi pada diabetes mellitus, dalam buku penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu (2 ed) cetakan ke-7. Jakarta: FK UI.
Treviño RP, Yin Z, Hernandez A, Hale DE, Garcia OA, Mobley C. (2004). Impact of the Bienestar School-Based Diabetes Mellitus Prevention Program on Fasting Capillary Glucose Levels: A Randomized Controlled Trial. Archives of pediatrics & adolescent medicine ;158(9):911-917. doi:10.1001/archpedi.158.9.911.
Trisnawati KS. (2012). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes MH. Thamrin. Jakarta.
Triastuti JN. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Diabetes Mellitus terhadap Perubahan Perilaku Penduduk Desa Bulan Wonosari Klaten.Fakultas Kedoktera Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Trisnawati SK, Setyorogo S. (2013).Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II
Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012.Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1); Jan 2013.
Windasari NN. (2014). Pendidikan Kesehatan Dalam Meningkatkan Kepatuhan Merawat Kaki Pada Pasien Diabetus Mellitus Tipe II.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Yogyakarta.
Xu WH, Rothman RL, Li R. (2014). Improved self-management skills in Chinese diabetes patients through a comprehensive health literacy strategy: study protocol of a cluster randomized controlled trial. Trials ;15(1):498. doi:10.1186/1745-6215-15-498.
Isnaini, N. Hikmawati, I.(2015). Deteksi dini diabetus mellitus melalui pengecekan glukosa darah sewaktu dan indeks masa tubuh warga aisyiah ranting karang talun kidul. Medisains. Vol 13 No 1. http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/view/1826

Downloads

Published

2019-01-21

How to Cite

Isnaini, N. (2019). PENGARUH EDUKASI DAN KONSELING PILAR DM TERHADAP PENGETAHUAN SIKAP DAN LEVEL GULA DARAH. Prosiding University Research Colloquium, 672–678. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/415