Penerapan Game Edukasi Kesehatan Reproduksi (KEPO) dalam Meningkatkan Pengetahuan pada Remaja

Authors

  • Rubyatna Eka Yulianti Universitas Muhammadiyah Gombong
  • Wulan Rahmadhani Universitas Muhammadiyah Gombong

Keywords:

game, pengetahuan, remaja

Abstract

Masa remaja merupakan periode yang rentan terhadap kesehatan reproduksi. Masalah kesehatan reproduksi remaja belum teratasi dengan baik, meskipun telah banyak upaya yang dilakukan baik secara formal maupun informal. Remaja usia 12-15 tahun merupakan masa yang tepat untuk pendidikan kesehatan reproduksi secara dini, sehingga dibutuhkan media yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya. “Game Kesehatan Reproduksi (Game KEPO)” dirancang untuk remaja, di dalamnya terdapat permainan yang dapat meningkatkan motivasi kesehatan reproduksi remaja. Game KEPO memberikan kesempatan pada remaja untuk memainkan game yang mendidik secara terusmenerus kemudian mencoba, mencontoh dan mengaplikasikan pada dirinya. Tujuanya untuk mengetahui pengaruh media game terhadap pengetahuan. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus. Data diperoleh dari skor kuesioner. Responden terdiri dari 6 orang remaja usia 15-19 tahun. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner aplikasi game pre-test dan post-test. Setelah dilakukan edukasi tentang Kesehatan reproduksi Remaja dengan game terdapat peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada semua responden dengan kategori baik. Media edukasi game dapat membantu meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.

References

[1] H. A. N. Azizah, C. R. Amelia, and M. Dewi, “Perbedaan Pengaruh Metode Simulation Game (SIG) dengan Audio Visual terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMK Negeri 1 Pujon,” J. Issues Midwifery, vol. 2, no. 2, pp. 1–10, 2018, doi: 10.21776/ub.joim.2018.002.02.1.
[2] N. Fatkhiyah, M. Masturoh, and D. Atmoko, “Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja,” J. Abdimas Mahakam, vol. 4, no. 1, 2020, doi: 10.24903/jam.v4i1.776.
[3] B. Oktomalioputri and E. Darwin, “Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Generasi Z Dengan Metode Edugame Di Sma 1 Batang Anai, Pariaman,” LOGISTA - J. Ilm. Pengabdi. Kpd. Masy. , vol. 3, no. 2(Jul-Des), p. 46, 2019, doi: 10.25077/logista.3.2(jul-des).46-51.2019.
[4] W. Rahmadhani, “The Affecting Factors of Implementation of Expanding Maternal and Neonatal Survival Program by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in Determining Midwifery in Kebumen, Central Java, Indonesia,” 2021. doi: 10.4108/eai.18-11-2020.2311621.
[5] E. M. Yunalia, “Hubungan antara Konsep Diri dengan Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri pada Masa Pubertas,” vol. 1, 2017.
[6] W. Rahmadhani, J. Suyanto, T. K. Soe, and S. Mutoharoh, “The Relationship Between Husband Support and Behavior of Pregnant Teenagers to Face Pregnancy During the Covid-19 Pandemic in Gombong, Kebumen, Indonesia,” Dis. Prev. Public Heal. J., 2021, doi: 10.12928/dpphj.v15i2.4413.
[7] P. Penelitian, “MASA REMAJA DAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI : ANALISIS SURVEI DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA 2007 DAN 2012 Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI ),” vol. 9, no. 1, pp. 15–25, 2018, doi: 10.22435/kespro.v9i1.895.15-25.
[8] M. Damayanti, “Pengaruh Penggunaan Game Kesehatan Reproduksi (Game Kepo) Terhadap Motivasi Kesehatan Reproduksi Remaja Perempuan,” Midwives Lead. W. with Qual. …, pp. 348–354, 2018.
[9] W. Rahmadhani, “Pembentukan posyandu remaja di Desa Bejiruyung, Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen,” J. Inov. ABDIMAS KEBIDANAN, vol. 1, no. 2, 2021, doi: 10.32536/jiak.v1i2.169.
[10] T. Pernikahan and U. Dini, “Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko,” vol. 2, pp. 158–167, 2020.
[11] Taukhit, “Pengembangan Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Remaja dengan Metode Game Kognitif Proaktif,” J. Stud. Pemuda, vol. 3, no. 2, pp. 123–132, 2014.
[12] M. Rahma, A. Sanusi, and N. Koswara, “Manajemen Kesehatan Reproduksi Remaja kemampuan Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan kualitas pelayanan Tingginya AKI dan lambatnya bahwa pelayanan Kesehatan Ibu dan baik jangkauan maupun kualitas terbanyak berada pada kelompok remaja , ironinya kelomp,” no. 530, pp. 122–129.
[13] P. Hastuti and D. Ekawati, “Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Di Karangtaruna Pendowohardjo,” Lontara Abdimas J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 2, pp. 84–87, 2021, doi: 10.53861/lomas.v2i2.248.
[14] P. Kesadaran et al., “Pendahuluan,” vol. 17, no. 2, pp. 220–232, 2021.
[15] Y. Students, “Upaya Edukasi Kesehatan Reproduksi Kepada Anak Usia Remaja Di Sekolah Menengah Atas Swasta Army Putra Makassar,” vol. 2, no. 1, pp. 40–47, 2022.
[16] A. S. Marsiami, “Pengaruh Penerapan Game Edukasi Kesehatan Reproduksi (Kepo) Terhadap Keterampilan Remaja,” J. Ilm. Kesehat., vol. 10, no. 2, pp. 77–84, 2021,doi: 10.52657/jik.v10i2.1471.
[17] W. Rahmadhani, L. U. Na’mah, and A. P. S. Dewi, “ACCESS BARRIERS TO THE UTILIZATION OF ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH INFORMATION,” J. Sex. Reprod. Heal. Sci., 2022, doi: 10.26753/jsrhs.v1i1.700.
[18] W. Rahmadhani and W. Laohasiriwong, “Gender of baby and postpartum depression among adolescent mothers in central Java, Indonesia.,” Int. J. Child Adolesc. Heal. , 2020.
[19] M. Damayanti, F. Fuadwirakusumah, and R. Anwar, “Game Kesehatan Reproduksi ( KEPO Game ) menuju Konsep Diri dan Motivasi Kesehatan Reproduksi Remaja,” G, vol. 6, no. 1, pp. 162–168, 2018.
[20] W. Rahmadhani, “Pembentukan posyandu remaja di Desa Bejiruyung, Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen,” J. Inov. ABDIMAS KEBIDANAN, 2021, doi: 10.32536/jiak.v1i2.169.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Yulianti, R. E., & Rahmadhani, W. (2023). Penerapan Game Edukasi Kesehatan Reproduksi (KEPO) dalam Meningkatkan Pengetahuan pada Remaja. Prosiding University Research Colloquium, 1489–1496. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2584