Pengaruh yogurt mix buah bit dan jambu biji merah terhadap kadar haemoglobin pada remaja putri

Authors

  • Dewi Nurlaela Sari Universitas Bhakti Kencana
  • Meda Yuliani Universitas Bhakti Kencana
  • A Anri Universitas Bhakti Kencana

Keywords:

Anemia;, buah bit, jambu biji merah, remaja putri, yogurt

Abstract

Timbulnya masalah gizi pada anak erat kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon ibu, dalam hal ini yaitu remaja putri. Hasil survey Nutrition International pada tahun 2018 menemukan kasus anemia pada remaja putri di Jawa Barat sebesar 41,93%, hal ini selaras dengan target cakupan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri masih rendah (25,2%) dan masih di bawah target Jawa Barat (52%). Perlu adanya upaya intervensi untuk mencegah anemia tersebut dengan optimalisasi pemberian makanan yang mengandung zat besi selain pemberian tablet tambah darah. Tujuan dari riset ini mengetahui pengaruh yogurt mix buah bit dan jambu biji merah terhadap kadar haemoglobin remaja putri. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pre-post design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 responden dengan teknik pengambilan sample secara purposive sampling dengan kriteria inklusi anemia ringan dan sedang serta tidak menderita suatu penyakit yang dapat menyebabkan anemia. Penentuan anemia melalui pengukuran kadar haemoglobin dengan metode POCT (Point of Care Testing). Teknik analisis menggunakan distrubusi frekuensi, uji normalitas dan uji bivariat dengan menggunakan uji wilcoxon melalui software computer SPSS versi 20.0. Hasil menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) mengalami anemia ringan sebelum di berikan yogurt mix buah bit dan jambu biji merah. Terdapat perubahan yang signifikan dengan nilai p-value 0,000 < nilai alpha (0.05). Dapat disimpulkan bahwa pemberian yogurt buah bit dan jambu biji merah jika dikonsumsi secara teratur dan tepat dapat menurunkan angka kejadian anemia, sehingga diharapakan hal tersebut dapat dijadikan sebuah kebijakan terhadap intervensi pada remaja putri dengan anemia.

References

[1] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, "Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019, Jakarta; Kementerian Kesehatan RI, 2020.
[2] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, "Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS), Jakarta; Kementerian Kesehatan RI, 2018.
[3] R. T. Means, “Iron deficiency and iron deficiency anemia: Implications and impact in pregnancy, fetal development, and early childhood parameters,” Nutrients, vol. 12, no. 2, 2020, doi: 10.3390/nu12020447.
[4] L. Budhathoki, B. Shrestha, N. Phuyal, and L. Shrestha, “Prevalence of anemia in adolescent girls attending specific schools of kavrepalanchok, Nepal,” J. Nepal Med. Assoc., vol. 59, no. 235, pp. 284–287, 2021, doi: 10.31729/jnma.6330.
[5] M.Alifia, "Yogurt Greek Dari Buah Bit Sebagai Inovasi Pangan Untuk Diet Sehat,” Universitas Muhammadiyah. vol. 7, p. 6, 2021.
[6] I. Gheith and A. El-Mahmoudy, “Laboratory evidence for the hematopoietic potential of beta vulgaris leaf and stalk extract in a phenylhydrazine model of anemia,” Brazilian J. Med. Biol. Res., vol. 51, no. 11, pp. 1–8, 2018, doi: 10.1590/1414- 431x20187722.
[7] K. M. Nair et al., “Inclusion of guava enhances non-heme iron bioavailability but not fractional zinc absorption from a rice-based meal in adolescents,” J. Nutr., vol. 143, no. 6, pp. 852–858, 2013, doi: 10.3945/jn.112.171702.
[8] M. A. Nora, “Effect of red beetroot (Beta vulgaris L.) intake on the level of some hematological tests in a group of female volunteers,” ISABB J. Food Agric. Sci. , vol. 8, no. 2, pp. 10–17, 2018, doi: 10.5897/isabb-jfas2017.0070.
[9] S. Chauhan, T. Gopani, B. Suhagia, S. Gupta, K. Patel, and M. Patel, “Clinical evaluation of Beet root and Prickly pear in the management of Anemia: An Observational Study,” J. Ayurveda Med. Sci. , vol. 2, no. 4, pp. 274–277, 2018, doi: 10.5530/jams.2017.2.30.
[10] E. Lakshmi, P. Easwaran, and E. Saraswathy, “An intervention study to combat iron deficiency anaemia in adolescent girls - Food fortification strategy,” Biosci. Biotechnol. Res. Asia, vol. 13, no. 2, pp. 1141–1146, 2016, doi: 10.13005/bbra/2144.
[11] N. G. Priya, “Beet root juice on haemoglobin among adolescent girls,” IOSR J. Nurs. Heal. Sci., vol. 2, no. 1, pp. 09–13, 2013, doi: 10.9790/1959-0210913.
[12] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, "Metodologi Penelitian Kesehatan", Jakarta; Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI. 2018
[13] M. Faatih, “Penggunaan Alat Pengukur Hemoglobin di Puskesmas, Polindes dan Pustu,” J. Penelit. dan Pengemb. Pelayanan Kesehat. , vol. 1, no. 1, pp. 32–39, 2018, doi: 10.22435/jpppk.v1i1.424.
[14] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, "Gizi Dalam Daur Kehidupan", Jakarta; Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI. 2017
[15] A. Wulandari, “Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja dan Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan dan Keperawatannya,” J. Keperawatan Anak, vol. 2, pp. 39–43, 2014, [Online]. Available: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKA/article/view/3954.

Downloads

Published

2023-01-04

How to Cite

Sari, D. N., Yuliani, M., & Anri, A. (2023). Pengaruh yogurt mix buah bit dan jambu biji merah terhadap kadar haemoglobin pada remaja putri. Prosiding University Research Colloquium, 306–313. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2446