Optimalisasi Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Organik Cair untuk Produksi Bawang Merah di Lahan pasca Erupsi Merapi

Authors

  • Agus Suprapto Universitas Tidar
  • Murti Astiningrum Universitas Tidar
  • Hadi Rianto Universitas Tidar

Keywords:

bawang merah, pupuk organik, pupuk anorganik, pasir erupsi merapi

Abstract

Gunung Merapi yang meletus pada tahun 2010 masih menyisakan
permasalahan berkaitan dengan kesuburan tanah. Tanah bagian
lapisan atas kesuburannya relatif rendah, oleh karena itu diperlukan
upaya untuk meningkatkan kembali kesuburan dan produktivitasnya.
Lahan yang tertutup pasir merapi kesuburan tanahnya menurun
akibat perubahan sifat tanah ditinjau dari aspek fisika, kimia dan
biologi tanah. Penelitian terhadap lahan pertanian pasca erupsi
merapi bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk NPK dan
konsentrasi pupuk organik cair yang optimal pada pertumbuhan dan
hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di daerah
Sawangan Kabupaten Magelang, dengan percobaan faktorial yang
disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap, dengan dua
faktor perlakuan dan diulang tiga kali. Faktor pertama yaitu dosis
pupuk NPK: ½ NPK standar, 1,0 NPK standar dan 1½ NPK standar.
Sedangkan faktor kedua adalah pupuk organik cair: 2 ml l-1 air, 3 ml
l-1 dan 4 ml l-1 air. Data dianalisis dengan sidik ragam, apabila ada
beda nyata dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 1dan 5%. Dosis
Pupuk 1,0 NPK standar ialah N 190 kg/ha, P2O5 92 kg/ha dan K2O
120 kg/ha mampu memberikan pengaruh pada jumlah umbi, berat
segar umbi, berat umbi kering simpan, berat segar brangkasan,
berat kering brangkasan, berat kering total tanaman dan laju
pertumbuhan tanaman. Konsentrasi pupuk organik cair tidak
menunjukkan perbedaan terhadap jumlah umbi, berat segar umbi,
berat umbi kering simpan, berat segar brangkasan, berat kering
brangkasan, berat kering total tanaman dan laju pertumbuhan
tanaman. Tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk NPK dan
pupuk organik cair pada semua parameter pengamatan. Kombinasi
dosis pupuk 1,0 NPK standar ialah N 190 kg/ha, P2O5 92 kg/ha dan
K2O 120 kg/ha dan konsentrasi pupuk organik cair 3 ml l-1
menghasilkan bobot umbi kering tertinggi yaitu 37,09 g per tanaman.

References

Agoes, D. N. (1994). Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaannya. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Amedia, I. (2013). Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Anonim. (2004). Panduan Produk Pupuk Organik Cair NASA, Pupuk Organik Padat SUPER
NASA dan Hormonik Natural Nusantara. Yogyakarta: NASA.
Canavar, O., Kaynak M.A. (2010). Growing Degree Day And Sunshine Radiation Effects On
Peanut Pod Yield And Growth. Afr. J. Biotechnol. 9(15): 2234-2241.
Engelstad. (1997). Teknologi Dan Penggunaan Pupuk. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Press.
Gardner, F.P., Pearce, R.B., Mitchel, R. L. (1991). Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Hairiah, K., Widianto., Utami, S. R., dan Lusiana, B. (2002). WaNulCAS model simulasi untuk
sistim agroforestri. ICRAF Southeast Asia.
Hilman, Y. (1994). Pengaruh Cara Aplikasi Fosfat Dan Kombinasi Pupuk Nitrogen, Fosfat, Dan
Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Putih Ditanam Dengan Sistem
Complongan. Bul. Penel. Hort. 26(3):1-10.
Historiawati., Astiningrum, M., Suprapto, A. (2015). Pemanfaatan Pasir Erupsi Merapi Untuk
Budidaya Bawang Merah. Laporan Penelitian, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar.
Ichsan, C, N., Halimursyadah., Susanti, E. (2011). Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Tumpangsari Tomat (lycopersicum esculentum mill.) dan Bawang Merah (Capsicum
annum) Melalui Kombinasi Jarak Tanam Dan Konsentrasi Pupuk Hayati. Agrista.
15(2): 39-45.
Jones, U. S. (1979). Fertilizers and soil fertility. Virginia: Reston Publ. Co. Reston.
Katam, R., Basha, S.K.., Vasanthalah, H.K.N., Naik, K.S.S. (2007). Identification of Drought
Tolerant Groundnut Employing Pnoteomics Approach. J. of SAT Agric. Res. 5(1): 1-4.
Nugrahini, T. (2013). Respon Tanaman Bawang Merah (Allium ascolonicum L.) Varietas Tuk
Tuk Terhadap Pengaturan Jarak Tanam Dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Nasa.
Jurnal Ziraa’ah. 36(1): 60-65.
Sitompul., S. M., Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Sumiati, E., Gunawan, Q.S. (2007). Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza Untuk Meningkatkan
Serapan Unsur Hara Npk Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil Dan Kualitas Hasil
Bawang Merah. J. Hort. 17 (1): 34-42.
Suprapto, A., Historiawati., Astiningrum, M. (2015). Pemanfaatan Mikoriza Dan Pupuk
Organik Terhadap Bawang Merah Pada Lahan Pasir Erupsi Merapi. Laporan
Penelitian, Universitas Tidar.
Suprapto, A. (2013). Peningkatan Efisiensi Energi Matahari Pada Tanaman Kacang Tanah
(Arachis hypogaea l). Disertasi. Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Universitas
Brawijaya.
Sutrisna, N., Suwalan, S., Ishaq. (2003). Uji Kelayakan Teknis Dan Finansial Penggunaan
Pupuk NPK Anorganik Pada Tanaman Kentang Dataran Tinggi Jawa Barat. J. Hort.
13(1):67-75.

Downloads

Published

2018-02-21

How to Cite

Suprapto, A., Astiningrum, M., & Rianto, H. (2018). Optimalisasi Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Organik Cair untuk Produksi Bawang Merah di Lahan pasca Erupsi Merapi. Prosiding University Research Colloquium, 286–294. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/149