Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Kejadian Ruptur Perineum: Sebuah Systematic Review

Authors

  • Valda Yulia Annisa Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Yuni Prastyo Kurniati Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Ratih Pramuningtyas Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Supanji Raharja Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Pijat Perineum, Ruptur Perineum, Episiotomi

Abstract

Ruptur perineum merupakan robekan pada perineum yang dapat terjadi secara spontan ataupun terencana dengan alat disebut tindakan episiotomi. Ruptur perineum lebih sering terjadi pada wanita primipara karena perineum yang masih utuh, belum pernah dilewati oleh kepala bayi ataupun perineum kaku. Kejadian ruptur perineum dapat dicegah dengan melakukan pijat perineum yang bermanfaat untuk melancarkan aliran darah dan menjaga elastisitas otot perineum sehingga persalinan menjadi lebih mudah. Untuk mengetahui pengaruh pijat perineum terhadap kejadian ruptur perineum. Penelitian ini menggunakan systematic review mengambil sumber dari database online yakni PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, Garuda, dan Research Gate menggunakan kata kunci (“perineal massage”) AND (“rupture perineum” OR “trauma perineum” OR “perineal tears” OR “laceration perineum”). Data dalam penelitian dianalisis secara naratif dengan ekstraksi data yang memuat: nama penulis, tahun, judul, desain penelitian, sampel, dan hasil dengan limitasi waktu pencarian 2015-2020. Screening artikel menggunakan metode PRISMA, dari 609 artikel didapatkan 7 artikel yang sesuai dengan kriteria restriksi. Penelitian melibatkan nulipara, primipara, dan multipara, rata-rata usia ibu 20-35 tahun, serta usia kehamilan trimester ketiga. Ruptur perineum dapat dipengaruhi oleh paritas dan usia ibu. Terjadinya ruptur perineum pada nulipara dan primipara akan lebih tinggi dibandingkan multipara disebabkan karena perineum yang belum meregang. Usia 20 - 35 tahun merupakan usia yang optimal dan disarankan bagi ibu untuk melahirkan. Pada usia tersebut organ reproduksi ibu sudah matang, emosi ibu stabil, ibu kooperatif, dan siap untuk persalinan. Pijat perineum yang dilakukan pada nulipara, primipara, dan multipara usia 20-35 tahun diminggu-minggu terakhir kehamilan dapat menurunkan kejadian ruptur perineum dan episiotomi saat persalinan.

References

[1] Hadriani, Purwaningsih E. Pengaruh Masase Counterpressure Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Di BPM Setia. Prev J Kesehat Masy. 2018;9(2):62–6.
[2] Riskesdas. Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI [Internet]. [cited 2020 Nov 14]. Available from: https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/
[3] Goh R, Goh D, Ellepola H. Perineal Tears - a review. R Austraian Coll Gen Pract. 2018;47(1–2):35–8.
[4] Norhapifah H, Hayati I, Ariningtyas YA. Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Kejadian Ruptur Perineum Pada Ibu Primipara. J Med Karya Ilm Kesehat. 2018;3(2):19–24.
[5] Syamsiah S, Malinda R. Determinan Kejadian Ruptur Perineum Di BPM E.N Surabaya. J Ilm Kesehat. 2018;10(2):190–8.
[6] Pemiliana PD, Sarumpaet IH, Ziliwa DS. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ruptur Perineum pada Persalinan Normaal di Klinik Niar Medan Tahun 2018. J Kesehat. 2019;2(2):170–82.
[7] Prawirodharjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBS-SP; 2016.
[8] WHO. Maternity Mortality [Internet]. 2019 [cited 2020 Oct 11]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality
[9] Depkes R. Data Kejadian Ruptur Perineum [Internet]. 2015 [cited 2020 Oct 11]. Available from: http://depkes.go.id
[10] Astuti LP, Harmiati S, Pujianto TI. Perbedaan Efektifitas Pijat Perineu dan Supercrowning terhadap Derajat Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Primipara. J SMART Kebidanan. 2020;7(1):35–40.
[11] Biju AS, Salunkhe JA, Salunkhe AH, Kakade S V, Nair L, Patange RP. A Study to Assess the Effect of Prenatal Perineal Massage on Gestational Age, Duration of 1st and 2nd Stage of Labour. J Krishna Inst Med Sci Univ. 2020;9(2):81–7.
[12] Nurse-Midwives AC of. Perineal Massage in Pregnancy. J Midwifery Women’s Heal. 2016;61(1):143–4.
[13] Dleb AS, Shoab AY, Nabil H, Abdallah
AA, Shaban MA, Attia AH. Perineal Massage and Training Reduce Perineal Trauma in Pregnant Women Older Than 35 Years: A randomized Controlled Trial. Int Urogynecological Assoc. 2019;1–7.
[14] Triandini E, Jayanatha S, Indrawan A, Putra GW, Iswara B. Metode Systematic Literature Review untuk Identifikasi Platform dan Metode Pengembangan Sistem Informasi di Indonesia. Indones J Inf Syst. 2019;1(2):63–78.
[15] Demirel G, Golbasi Z. Effect of Perineal Massage on the Rate of Episiotomy and Perineal Tearing. Int J Gynecol Obstet. 2015;1–4.
[16] Arafah S, Lotisna D, Tiro E. Perineal Massage during Second Stage of Labor to the Perineal Laceration Degree in Primigravida. Indones J Obstet Gynecol. 2016;4:218–21.
[17] Shahoei R, Hasehmi NL, Gadrkhani G, Zaheri F, Shahoei F. The Impact of Perineal Massage During Pregancy on Perineal Laceration During Chilbirth and Postpartum: A Randomized Clinical Trial Study. Chronic Dis J. 2016;4(1):13–20.
[18] Ugwu EO, Iferikigwe ES, Obi SN, Eleje G uchenna, Ozumba BC. Effectiveness of Antenatal Perineal Massage in Reducing Perineal Trauma and Post-Partum Morbidities: A Randomized Controlled Trial. J Obstet Gynecol Res. 2018;44(7):1252–8.
[19] Fatimah, Prasetya L. The Relationship of Massage the Perineum with Ruptur Perineum. Asia-Pacific Partnersh Heal Nutr Improv. 2019;37–41.
[20] Haryanti P. The Effect of Perineal Massage on Perineal Status and Duration of Labor. J Keperawatan Soedirman. 2019;14(2):145–55.
[21] Indrayani T, Tuasikal N. The Effect of Perineal Massage on Perineal teat Case on Primigravida Pregnanct Mother in Their Third Trimester in Publich Health Center Care of Morokay 2018. Str J Ilm Kesehat. 2020;9(2):588–92.

Downloads

Published

2021-05-27

How to Cite

Annisa, V. Y., Kurniati, Y. P., Pramuningtyas, R., & Raharja, S. (2021). Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Kejadian Ruptur Perineum: Sebuah Systematic Review. Prosiding University Research Colloquium, 178–184. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1320