KARAKTERISTIK FISIK, AROMA DAN PROTEIN PEMPEK LENJER DENGAN METODE FREKUENSI PENCUCIAN AIR ES

Authors

  • Alhanannasir Alhanannasir
  • Dasir Dasir
  • Derta Belasanjaya

Keywords:

Frekuensi pencucian, ,air es, pempek

Abstract

Penelitian ini menentukan frekuensi pencucian ikan dengan air es terhadap kekenyalan, aroma dan protein pempek lenjer.  Pempek merupakan salah satu makanan khas di Kota Palembang Sumatera Selatan.  Ikan sebagai bahan utama pempek  dilakukan pencucian (leaching) setelah dilakukan penggilingan.  Pencucian daging ikan dengan air es dengan frekuensi tertentu   dapat  dilakukan  untuk  meningkatkan  kekuatan  gel,   menghilangkan  sebagian  besar komponen  yang  larut  dalam  air,  darah (pigmen),  penyebab  bau,  dan dapat meningkatkan kualitas aroma.

Daging lumat ikan  tenggiri pasir (filet/surimi) dicuci/leaching dengan air es  perbandingan 1 : 3 (bahan : air) sesuai perlakuan (tanpa pencucian, satu kali, dua kali, tiga kali dan empat kali) selama 10 menit untuk masing-masing proses pencucian dengan  metodologi Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial uji Beda Nyata Jujur, uji Freidman, dan uji Tukey.  Secara statistik diperoleh bahwa frekuensi pencucian berpengaruh sangat nyata terhadap protein, dan berpengaruh  nyata terhadap kekenyalan dan aroma.  Dari hasil penelitian menunjukkan  pada perlakuan frekuensi F4 (pencucian 4 kali)  bahwa tingkat kesukaan aroma (4,60) sangat suka, dan tingkat kekenyalan (9) lebih tinggi dari perlakuan lainnya, dan kadar protein  lebih rendah dari perlakuan lainnya dan terjadi penurunan rata-rata 3,98%. Pembuatan  pempek lenjer dengan frekuensi pencucian filet dengan air es dihasilkan pempek yang beraroma tidak amis dan lebih kenyal.

 

References

Alhanannasir, Amin R,. Daniel S., dan Gatot P. 2017. Physical Characteristics: Rehydration,
Porosity Diameter, and Colors of Instant Pempek Out of Treatment with Freeze Drying
Pressure. Food Science and Quality Management, 67, 64-70
Anggawati, A.M. 2002. Kumpulan Hasil-Hasil Penelitian Pasca Panen Perikanan. Pusat Riset
Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Astuti, E. F. 2009. Pengaruh Jenis Tepung Dan Cara Pemasakan Terhadap Mutu Bakso Dari
Surimi Ikan Hasil Tangkap Sampingan (HTS). . (Skripsi tidak dipubli¬kasikan). FPIK
IPB, Bogor.
Astawan, M. 2010. Makanan Tradisional Kerajaan Sriwijaya. Diakses 10 Januari 2018.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2004. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bharata
Karya Aksara, Jakarta.
Hafiluddin. 2012. Pengaruh Pencucian dan Penambahan Cryoprotectan pada Karakteristik
Surimi Ikan Patin (Pangasius sp). Jurnal Rekayasa, 5(1).
Hapsari, R.D., 2002. Pengolahan Daging Ikan Patin (Pangasius pangasius) Menjadi Bakso,
Sosis, Nugget dan Pemanfaatan Limbahnya menjadi Tepung Ikan. (Skripsi tidak dipubli¬
kasikan). Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hossain, MI. Kamal MM, Sakib MN, Shikha FH, Neazuddin, dan Islam MN. 2005.
Influence of ice storage on the gel forming ability, myofibrillar protein solubility
and Ca2+-ATPase activity of queen fish (Chorinemus lysan) Journal of Biology
Science, 5 (4), 519-524.
Ismail I, Huda N, Ariffin F, Ismail N. 2010. Effect of washing on the functional properties
of duck meat. International Journal of Poultry Science 9(6), 556-561.
Karneta, R., Rejo, A., Priyanto, G dan Pambayun, R., 2013. Perubahan Nilai Gizi Pempek
Lenjer Selama Perebusan. Jurnal Pembangunan Manusia, 7 (2), 52-64.
Karthikeyan, M. Shamasundar BA, Mathew S, Kumar PR, dan Prakash V. 2004.
Physicochemical and functional properties of protein from pelagic fatty fish
(Sardinella longicep) as function of water washing. International Journal of Food
Properties, 7 (3), 353-365.
Mega, O. 2006. Beberapa Karakteristik Fisiko-Kimia Nikumi Kuda dan Sapi pada Beberapa
Frekuensi Pencucian (Leaching). J. Indon. Trop. Anim. Agric, 31 (1).
Park, J.W. and Morrissey M.T. 2000. Manufacturing of Surimi from Light Muscle Fish. Di
dalam : Park JW, editor. Surimi dan Surimi Food. New York : Marcell Decker Inc.
Pratama, F. 2013. Evaluasi Sensoris. Penerbit Unsri Press, Palembang.
Putriani, P. 2017. Mempelajari Cara Pembuatan Surimi dari Beberapa Jenis Ikan dan Frekuensi
Pencucian. (Skripsi tidak dipublikasikan). Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian
Universitas Muhamadiyah Palembang, Palembang.
Rustianti, R. 2008. Pengaruh Presentase Penambahan Surimi Patin (Pangasius hypopthalmus)
Terhadap Tingkat Kesukaan Roti Ikan. (Skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Perikaan
dan Ilmu Kelautan, Unpad, Jatinangor.
Sanjaya, B., N Ira Sari dan Suardi L. 2016. Pengaruh Penambahan Karagenan Dalam
Pembuatan Nugget Ikan Jambal Siam (Pangasius hypophthalmus). Fakultas Perikanan
Dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau. JOM : Februari 2016.
Standar Nasional Indonesia (SNI). 2006. Cara Uji Kimia - Bagian 4: Penentuan Kadar Protein
Dengan Metode Total Nitrogen Pada Produk Perikanan. SNI 01-2354.4-2006. Badan
Standardisasi Nasional : Jakarta.
Standar Nasional Indonesia (SNI). 2006. Spesifikasi Surimi Beku. SNI 01-2694.1-2006. Badan
Standardisasi Nasional : Jakarta
Sugito dan A. Hayati. 2006. Penambahan Daging Ikan Gabus dan AplikasiPembekuan pada
Pembuatan Pempek Gluten. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia, 8 (2), 147-151
Wijayanti, I., Joko,S dan Agus M.J. 2012. Pengaruh Frekuensi Pencucian Terhadap
Karakteristik Gel Surimi Ikan Lele Dumbo. Jurnal Saintek Perikanan, 8 (1).

Downloads

Published

2019-01-21

How to Cite

Alhanannasir, A., Dasir, D., & Belasanjaya, D. (2019). KARAKTERISTIK FISIK, AROMA DAN PROTEIN PEMPEK LENJER DENGAN METODE FREKUENSI PENCUCIAN AIR ES. Prosiding University Research Colloquium, 135–142. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/493