Hubungan Usia dengan Respon Madu terhadap Proses Penyembuhan Luka Gangren pada Pasien Diabetes Mellitus

Authors

  • N Nabhani STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
  • Yuli Widyastuti STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

Usia, Diabetes mellitus, Gangren, Madu

Abstract

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai
dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh
penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau
keduanya yang menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler dan
neuropati. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan metode
pengobatan gangren secara herbal diantaranya yaitu dengan minyak
zaitun, minyak kelapa, aloe vera dan madu. Madu sangat dipercaya
oleh masyarakat untuk berbagai jenis pengobatan termasuk luka,
madu juga mudah didapat selain itu efektif dalam proses
penyembuhan luka. Banyak factor yang berpengaruh terhadap proses
penyembuhann luka seperti teknik perawatan, nutrisi dan usia.
Methoda penelitian Design yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Korelasional, jumlah sampel 4 pasien,Teknik pengambilan
sampel Accidental sample, variable bebas Usia dan variable terikat
penyembuhan luka gangrene. Teknik pengunaan madu dalam
perawatan luka dengan cara di kompres. Hasil Penelitian : Dari
hasil uji data Product Moment r hitung 0.35 dan p value 0.65 karena
hasil r hitung 0.35 dibawah r table atau < table r : 0.95 dan p >
dari 0.05, maka disimpulkan tidak ada hubungan usia dengan respon
madu terhadap proses penyembuhan luka gangrene sehingga
hipotesis yang berbunyi ada hubungan usia dengan respon madu
terhadap penyembuhan luka gangrene di tolak . Dengan demikian
maka factor usia tidak cukup kuat dalam proses penyembuhan luka
gangren.

References

ADA (American Diabetes Asosiation). (2013). “Position Statement: Standar Of Medical Care
in Diabetes-2013”. Diabetes Care, 33 (suppl.1): S11. diakses 22 Oktober 2013.
http:www.care.diabetesjournals.org.
Hammad Said. (2012).77 Resep Sehat dengan Minyak Zaitun. Indonesia: Aqwam
.................. (2013).99 Resep Sehat dengan Madu.Indonesia : Aqwam
Intanwidya, Y . (2006). Analisa Madu dari Segi Kandunganya Berikut Khasiatnya Masingmasing.
[serial online]. diakses tanggal 5 Oktober 2015.
http://www.mail-archive.com/forum@ alumni-akabogor.net/msg01046.html.
Moenadjat Y. (2006). Resusitasi: Dasar-dasar Manajemen Luka Bakar Fase Akut. Jakarta:
Komite Medik Asosiasi Luka Bakar Indonesia.
PARKENI. (2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di
Indonesia 2011. Jakarta: PARKENI
RISKESDAS. (2009). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Nasional 2007.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen RI.
................... (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Nasional 2013.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen RI.
Riyadi, S., dan Sukarmin. (2008). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ganguan Eksokrin
dan Endokrin pada Pankreas.Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugawa Dkk. (2006). Reability and Validity of DESIGN.Japanes : Wound Care
Yunitasari. (2015). Perawatan Luka Diabetes. Yogyakara: Graha Ilmu

Downloads

Published

2018-02-21

How to Cite

Nabhani, N., & Widyastuti, Y. (2018). Hubungan Usia dengan Respon Madu terhadap Proses Penyembuhan Luka Gangren pada Pasien Diabetes Mellitus. Prosiding University Research Colloquium, 222–226. Retrieved from https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/126